Kerja, Berkat atau Kutuk?
Kalangan Sendiri

Kerja, Berkat atau Kutuk?

Mega Permata Official Writer
      8386

"Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu” (Kejadian 2:15)

Bacaan Alkitab Setahun:  Mazmur 75; Roma 3; Bilangan 33-34

[kitab]Mazmu75[/kitab]; [kitab]0Roma3[/kitab]; [kitab]Bilan33-34[/kitab]

Di kaca sebuah mobil  di California, tertulis: “I owe, I owe, it’s off to work we go!” Apa artinya? Mereka memandang pekerjaan sebagai utang yang harus dibayar. Sebenarnya, kalimat itu merupakan pelesetan dari nyanyian kurcaci dalam film Snow White. Nyanyian riang ini justru dipelesetkan menjadi nyanyian kesedihan.

Ada dua pandangan orang tentang kerja. Pertama, kerja itu berkat. Kedua, kerja itu kutuk. Mengapa timbul perbedaan pandangan yang sangat mendasar itu?

Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka harus bekerja keras. Mereka harus berkeringat dan membanting tulang sebagai petani untuk menghasilkan makanan. Itu sebabnya banyak orang yang menganggap kerja sebagai kutuk dan bukan berkat. 

Sayup-sayup saya mendengar anda bertanya, “Kalau begitu, apa yang Adam dan Hawa lakukan sebelum jatuh dalam dosa?” Jawabannya semudah membalik telapak tangan. Jawabannya ada pada ayat diatas. Adam dan Hawa ditugaskan Allah untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Tentu saja di dalamnya termasuk memberi nama flora dan fauna. 

Menurut anda, kerja itu berkat atau kutuk? Pilihan anda menentukan sikap anda dalam memandang kerja. Saya berharap anda memilih yang pertama. 

Ikuti Kami