Kidung Agung 2: 15
“Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!”
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 7; Yohanes 17; 1 Tawarikh 27-29
Kehidupan kita diibaratkan seperti kebun-kebun anggur, dan Allah adalah petaninya. Ia yang menanam kita sebagai ‘pokok anggur pilihan’. Yesus berkata bahwa Dia adalah pokok anggur yang benar dan pilihan Allah, ditanam dikedalaman hati orang-orang percaya (laki-laki dan perempuan).
Sedang iblis adalah musuh Allah. Dia mengirim rubah-rubah kecil ke kebun anggur untuk merusak buah anggur. Seringnya, rubah kecil inilah yang biasanya menjadi penyebab hadirnya masalah dalam kehidupan. Rubah kecil jauh lebih sulit untuk ditemukan dibanding dengan beruang besar. Sehingga tak jarang, mahluk kecil ini kerap berkeliaran menjadi kebohongan, fitnah, kemalasan dan sikap egois yang sangat merusak kehidupan rohani kita.
Itu sebabnya di kebun anggur terdapat sebuah menara, dimana sang pemilik kebun tinggal. Ia terus menerus mengawasi seluruh kebun anggurnya agar tidak dirusak oleh rubah-rubah kecil. Sama seperti Tuhan yang tak pernah memalingkan sekalipun wajahnya dari kita. Sehingga saat kita hampir diserang oleh persoalan hidup, kita tetap bisa bertahan dan kehidupan kerohanian kita terus naik. Dan saat anggur-anggur di kebun itu berbuah lebat dan siap dipanen, Tuhan dipermuliakan ditempatNya yang tinggi.
Tuhan mengawasi dan melindungi kita dari dosa-dosa kecil yang berusaha merusak hubungan kita dengan-Nya.