Menabung untuk Investasi di Surga
Kalangan Sendiri

Menabung untuk Investasi di Surga

Lori Official Writer
      223

Ayat Alkitab: Matius 6: 19-20 “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.”

 

Banyak orang merasa senang berburu harta tersembunyi di toko barang bekas atau pasar loak—mencari barang yang tak lagi dianggap berharga oleh pemiliknya, namun ternyata bernilai tinggi. Tak jarang, media sosial dipenuhi kisah mereka yang menemukan benda langka atau antik yang dibeli murah, tapi ternyata bernilai ribuan dolar. Bagi sebagian besar orang, nilai utama dari pencarian itu adalah uang. Namun, bagi sebagian lainnya, keseruan utama justru terletak pada proses pencariannya.

Sebagai orang percaya, Tuhan mengarahkan kita bukan untuk mengejar harta fana di dunia, tetapi untuk menyimpan harta di Surga. Demikian Firman Tuhan pagi ini mengingatkan kita untuk, “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” (Matius 6: 19-20)

Tapi bagaimana cara kita menabung untuk investasi di Surga? Apakah itu hanya soal memberikan uang kepada gereja atau pelayanan Kristen? Yesus berkata, “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” (Matius 19:21). Artinya, investasi kekal tak hanya soal nominal, tapi juga kesediaan hati untuk memberi dan mengikut Kristus sepenuhnya.

Kisah janda miskin dalam Markus 12:43-44 mengilustrasikan ini dengan kuat. Dia memberi bukan dari kelimpahan, tapi dari kekurangannya. Ia menyerahkan semua yang dimilikinya kepada Tuhan. Bagi banyak orang, memberi uang mungkin mudah dan tidak terasa berat, tetapi belum tentu itu menyentuh aspek pengorbanan dan ketulusan hati yang sebenarnya menjadi investasi kekal.

Sayangnya, tak sedikit orang Kristen yang keliru menilai kekayaan materi sebagai tanda spiritualitas. Mereka lebih menghargai mereka yang kaya secara duniawi dibanding mereka yang kaya dalam kasih, murah hati, dan penuh kebaikan. Padahal, harta dunia tidak bertahan lama. Harta di Surga adalah hasil dari iman yang hidup, sebagaimana disampaikan Yakobus 2:18, “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”

Dengan kata lain, iman sejati akan selalu memunculkan tindakan nyata—itulah tabungan kita di Surga.

 

Momen Refleksi Praktis:

Kita bisa mulai menabung investasi di surga dimulai dari tindakan-tindakan sederhana kita, seperti berbagi dan memberi apa yang kita punya untuk orang lain. Maukah Anda mengambil komitmen untuk menabung lebih banyak bagi Kerajaan Surga?

Ikuti Kami