Seribu Kata
Kalangan Sendiri

Seribu Kata

Lori Official Writer
      6662
Show English Version

Yakobus 3: 8
Tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tidak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Amsal29[/kitab]; [kitab]Kolos2[/kitab];[kitab]IITaw16-17[/kitab]

Sebuah film rohani berjudul A Thousand Words, dikisahkan tentang tokoh utamanya Jack McCall yang harus menerima balasan atas perkataan di masa lalunya yang kerap melukai hati orang lain. Jack diperhadapkan dengan kenyataan bahwa hidupnya ditentukan oleh seribu kata yang ia ucapkan.

Dan sebuah pohon yang tiba-tiba tumbuh di pekarangan rumahnya, menjadi penentu setiap perkataan yang ia ucapkan. Semakin banyak ia berkata-kata, semakin banyak daun yang jatuh dan semakin sedikit pula waktunya hidup. Menarik sekali melihat bagaimana McCall harus berhemat sedemikian rupa dalam berkata-kata, termasuk ketika hendak berbicara dengan istri, rekan bisnis, atau memesan kopi di kedai favoritnya.  

Meskipun hanya fiktif, kisah Jack McCall mengandung pesan yang sangat baik untuk direnungkan. Dalam cerita ini, Jack menyadari bahwa lidah yang dianugerahkan oleh Tuhan sepatutnya dapat mengeluarkan perkataan yang baik dan benar. Firman Tuhan dalam Yakobus 3: 8  juga mengingatkan betapa berbahayanya lidah manusia; tidak ada seorang pun yang berkuasa menjinakkannya. Lidah digambarkan sebagai sesuatu yang buas, tak terkuasai, dan penuh racun mematikan. Ada banyak orang telah menjadi korban dari lidah yang tidak terkendali. Ada banyak orang tanpa sadar menyebarkan racun yang mematikan lewat perkataan yang terucap secara sembarangan.

Firman Tuhan menasihati kita agar lebih berhati-hati dalam berbicara. Allah tidak perlu “menumbuhkan” pohon ajaib supaya kita dapat lebih berhati-hati dalam bertutur kata. Akan tetapi, kita memerlukan pertolongan-Nya supaya dimampukan untuk mengendalikan kebuasan lidah. Dia ingin lidah kita memuji Tuhan dan mengucapkan perkataan berkat, bukan untuk mengutuk. Mari kita bersungguh-sungguh memperhatikan perkataan supaya bisa menjadi saluran berkat bagi sesama.

Pakailah mulut untuk memperkatakan firman Tuhan, bersyukur dan memberkati orang lain

Ikuti Kami