Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 13; Matius 13; 2 Raja-Raja 9-10
Orang yang bijaksana tahu bagaimana membangun hubungan baik dengan teman-temannya. Jika kita membaca kitab Amsal, penulis banyak menekankan tentang membangun hubungan, mulai dari hubungan orangtua dan anak, pasangan hidup, dan banyak hal tentang persahabatan.
Mengapa Amsal banyak menyoroti tentang persahabatan? Apa sebenarnya persahabatan? Bagaimana membangun dan mempertahankan suatu persahabatan? Hal inilah yang akan kita renungkan bersama.
Tentang definisi persahabatan, sebuah majalah Kristen pernah membuat kuis yang mengajak para pembacanya untuk membuat definisi tentang persahabat menurut mereka. Dan dari ribuan penjawab, pemenangnya menulis definisi berikut : “Seorang sahabat adalah orang mendatangimu saat seluruh dunia meninggalkanmu.”
Kisah persahabatan dalam Alkitab yang sangat kita kenal adalah kisah Daud dan Yonatan. Alkitab mencata bahwa saat Daud bertemu Yonatan, berpadulah jiwa mereka dan Yonatan mengasihi Daud seperti jiwanya sendiri (1 Samuel 18:1). Sebuah persahabatan menaruh kasih setiap waktu, tidak dipengaruhi oleh situasi atau kondisi. Sebuah kasih yang murni.
Itulah sebabnya Yesus mengatakan bahwa Dia menyebut kita sahabat-Nya (Yohanes 15:15) bukan lagi hamba. Sebagai seorang sabahat, Yesus berkata bahwa Ia memberitahukan segala sesuatu yang telah di dengar-Nya dari Bapa kepada kita. Sedalam itulah persahabatan, tidak ada lagi rahasia.
Hari ini, apakah kita menjaga baik-baik hubungan persahabatan yang kita miliki? Terutama persahabatan kita dengan Yesus, apakah kita akrab dengannya? Bagaimana hati kita, apakah terpaut kepada-Nya? Jika hari ini ada sebuah ganjalan dalam persahabatan kita baik dengan Yesus maupun dengan sesama, mari kita perbaiki. Mari hargai persabahatan yang kita miliki.
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. ~ Amsal 17:17