1 Samuel 22:1-2
Lalu Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulam. Ketika saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya mendengar hal itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia. Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 97; Lukas 9; Yosua 5-6
Bagi Anda, lebih mudah mana: bersabar menunggu waktu Tuhan untuk memberkati kita atau mempertanyakan Tuhan mengapa tidak memberkati kita sebagaimana kita mau? Tentunya lebih mudah mempertanyakan Tuhan bukan? Namun sayangnya hal itu hanya akan memperburuk keadaan kita.
Mari kita belajar dari kisah Daud dalam 1 Samuel 22. Sebelumnya Tuhan berjanji kepada Daud, “Kamu akan menjadi Raja Israel selanjutnya!” tapi hasilnya Saul mengejar-ngejar dia untuk membunuhnya. Ketika Daud melarikan diri, dia di kerumuni oleh orang-orang bermasalah, orang-orang yang tidak bahagia, orang-orang yang terlibat hutang. Selain itu, bersama Daud juga ada kaum keluarganya yang melarikan diri bersamanya sehingga tidak dibantai oleh Saul.
Tapi mari lihat respon Daud, sekalipun dia dalam masalah besar dan dikelilingi oleh orang-orang bermasalah, dia tetap mempercayai Tuhan dan dia memimpin orang-orang tersebut. Kakaternya sedang diuji. Daud sedang disiapkan Tuhan untuk memakai pakaian seorang raja: pakaian kasih karunia, keadilan dan hikmat. Dalam kondisi itu, Daud di ajar menggunakan kasut ketegasan, berikat pinggang kekuatan Tuhan dan berjubahkan kelemah lembutan. Ketika tiba musimnya, Daud dibawa Tuhan kepada promosi yang telah dijanjikan itu.
Hal yang sama juga Tuhan lakukan pada kita. Tuhan menjanjikan promosi, namun Tuhan meminta kesediaan kita untuk melewati proses-Nya hingga kita siap ketika tiba waktunya.
Bagaimana Anda menjalani proses kehidupan, akan menentukan apakah Anda akan menerima promosi yang Tuhan siapkan atau tidak.