Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 150; Wahyu 6; Ester 5-6
Ada sebuah cerita tentang binatang-binatang yang mengeluh akan masa hidup mereka. Seorang lalat mengeluh: "Saya tidak punya banyak waktu. Dapatkah kalian bayangkan bagaimana menikmati hidup yang begini singkat. Lahir, tumbuh, bersenang-senang, memperoleh beberapa pengalaman suka dan duka, menjadi tua lalu mati. Semua berlangsung begitu singkat hanya dalam beberapa puluh jam saja."
Keledai berkomentar: "memang kamu benar, tetapi saya bayangkan betapa menyenangkan hidup yang begitu singkat dan memliki banyak kesenangan. Tidak seperti saya yang hidup lebih lama. Tetapi terus menerus bekerja, sedangkan kamu selalu bersenang-senang terbang dari satu makanan ke makanan lain. Hidup yang singkat, tetapi manis."
Kura-kura yang memandang pada keledai dan lalat berkata: "Saya sulit mengerti kalian berdua. Saya sekarang sudah berusia 300 tahun dan tidak punya banyak waktu untuk menceritakan kepada kalian pengalaman-pengalaman saya. Pengalaman saya terlalu banyak. Dulu ketika saya berusia 200 tahun saya berharap bahwa kehidupan saya akan segera berakhir. Saya iri padamu keledai dan saya kasihan padamu lalat."
Keledai pun segera berkomentar: "Bila saya mendengar penjelasanmu tentang pengalaman yang kamu miliki begitu banyak, rasanya saya juga tidak keberatan untuk hidup 300 tahun. Saya membayangkan hidup yang menyenangkan karena punya kesempatan untuk merasakan segala sesuatu dalam hidup ini, mempunyai banyak pengalaman dan merasakn segala sesuatu dalam waktu yang lama dan sangat mendalam."
Setelah mereka terdiam akhirnya mereka meminta nasihat dari laba-laba, guru mereka yang bijaksana. Laba-laba menasihati mereka: "kura-kura, berhentilah mengeluh. Siapakah memiliki banyak pengalaman seperti engkau? Bersyukurlah atas hidupmu. Dan kamu lalat, berhentilah mengeluh. Siapakah yang bisa memiliki begitu banyak kesenangan seperti engkau? Dan kau keledai, saya tidak bisa memberimu nasihat karena kau menginginkan hidup singkat yang manis sekaligus hidup lama yang banyak pengalaman. Itu tidak mungkin. Kamu memang bodoh."
Manusia di dunia ini pun tidak terlalu berbeda jauh seperti kisah diatas. Terkadang kita merasa waktu ini begitu panjang dan berjalan sangat lama, terutama ketika kita sedang mengalami kesulitan. Namun, kita menyadari bahwa waktu sebenarnya berlalu begitu cepat. Rasanya belum lama kita bersekolah, kemudian lulus, bekerja, berumahtangga, terus menjadi makin tua dan tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat. Kita menjadi orang yang tidak puas.
Hari-hari ini kita harus belajar melalui hari-hari kita. Bukan berapa lama kita hidup, tetapi bagaimana kita hidup. Bukan apa yang kita rasakan, tetapi bagaimana mengisi hidup kita dengan hal-hal bermakna.
Apakah hari-hari ini Anda lebih banyak mengeluh akan kehidupan Anda? Jika iya, marilah berubalah karena keluhan hanya akan membawa kita menjauh dari berkat Allah yang telah disediakan-Nya. Dengan melekat kepada Tuhan, hidup kita akan penuh syukur, tidak akan merasa tidak puas dan mengeluh terus menerus.
"Hidup di dunia ini terbatas, tetapi akan menjadi sangat bermakna ketika Yesus tinggal dalam hati kita."