Mengapa Ya Tuhan?
Kalangan Sendiri

Mengapa Ya Tuhan?

Budhi Marpaung Official Writer
      8156
Ayub 42:2
"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 140; Yohanes 17; Hagai 1-2

Pada suatu hari ada seorang petani yang terkenal begitu rajin dibandingkan dengan teman-temannya. Saat musim tanam tiba, pergilah ia ke sawah untuk menanam padi. Cuaca yang sangat mendukung dan pikiran untuk mendapat keuntungan yang besar menambah semangatnya untuk terus bekerja. Hingga tibalah satu pekan sebelum musim panen. Tanpa diduga hujan turun dengan lebatnya selama beberapa hari dan tak kunjung reda yang membuat padi-padi yang sudah ditanamnya sudah terendam air. Hancur sudah impiannya untuk memperoleh hasil panen yang besar. Petani tersebut yang sudah kecewa lalu berteriak,  "apa kesalahanku Tuhan sehingga aku mengalami kerugian seperti?"

Orang selalu mengajukan pertanyaan "mengapa" bila sedang menghadapi ketidakberuntungan dan kesukaran. Pertanyaan ini penting karena menunjuk pada kenyataan bahwa tidak ada sesuatupun yang terjadi secara kebetulan. Namun, bukan berarti kita berhak untuk mengatakan "mengapa" setiap kali datang kepada Tuhan.

Kisah Ayub dalam Alkitab adalah contoh nyata bagaimana karena selalu bertanya tentang kata yang satu ini, hukuman Tuhan datang kepada-Nya. Sering kali Allah menyembunyikan alasan/jawaban untuk diri-Nya sendiri. Bahkan Allah menyembunyikannya jauh melampaui pengertian dan kemampuan kita dengan maksud untuk memperkuat iman kita dan agar kita sepenuhnya bersandar kepada-Nya.

Percayalah kepada Allah dengan penuh ketaatan dalam segala situasi dan kondisi. Jangan ragukan perkataan-Nya dan ketahui sudah banyak hal-hal besar menanti bila Anda setia.

Bersungut-sungut adalah penghalang Anda untuk menerima berkat Allah yang luar biasa.

Ikuti Kami