Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 123; Yudas 1; Yeremia 48-49
Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan kata ‘motivasi'. Hari-hari ini seminar-seminar motivasional banyak dijual kepada masyarakat dan tidak heran menjamurnya kegiatan ini turut pula memunculkan motivator-motivator ternama seperti James Gwee, Tung Desem Waringin, Mario Teguh, dan Andrie Wongso. Keempat orang ini merupakan para pemberi motivasi yang tidak diragukan lagi kemampuannya.
Dalam dunia ini, sadar atau tidak, seseorang perlu memiliki seorang motivator. Seorang suami membutuhkan kata-kata semangat dari istrinya untuk bekerja lebih giat; Seorang anak membutuhkan kata-kata pujian dari orangtuanya agar membuatnya tetap terus berprestasi; seorang anak buah di kantor membutuhkan kata-kata membangun dari pemimpinnya saat dia sedang stagnan dalam pekerjaannya. Semua orang di bumi ini butuh seorang motivator.
Lalu kalau begitu bagaimana posisi Allah bila setiap orang mempunyai motivator di dunia ini? Jawabannya posisi-Nya tidak akan pernah berubah. Dia tetaplah Tuhan atas hidup kita dan pemilik segala sesuatu yang kita punya. Bahkan harusnya Dialah motivator yang sesungguhnya dalam hidup kita.
Allah melakukan bagian terberat yang sebenarnya harus kita tanggung. Dia mengirimkan anaknya, Yesus, untuk menjadi korban penghapus dosa manusia sehingga kita dapat beroleh hidup yang kekal dan menerima berkat-berkat yang telah disediakan dari semulanya.
Motivasi kita untuk hidup berharga sesuai panggilan Allah adalah karena Dia pertama kali yang mengasihi kita. Ketika kita tidak memberikan waktu kepada Tuhan, Dia tetap dengan sabar menunggu kita. Saat kita datang dengan masalah dan pergumulan, Dia selalu menerima kita dengan tangan terbuka. Ketika kita jatuh ke dalam dosa, Dia setia mengampuni kita dan membersihkan kita dari kejahatan.
Allah sangat mengasihi kita dimana Dia menyelamatkan, membersihkan, dan mencurahkan Roh Kudus dalam kehidupan kita. Jika itu semua sudah cukup, apakah kita harus mencari motivasi lain agar hidup kita selalu bersemangat? Rasanya tidak perlu bukan?
Hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus selalu menggairahkan.