Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 117; 1 Yohanes 1; Yehezkiel 40-41
Suatu hari seorang ibu melihat anaknya begitu uring-uringan. Anak itu biasanya tenang dan penuh perhatian, tapi kali ini sepertinya dia tidak bisa memusatkan pikirannya pada tugas yang diberikan kepadanya. Akhirnya sang ibu pun mendekati anaknya itu dan bertanya padanya. "Apakah ada sesuatu yang salah Nak? Anak itu pun hanya mengangguk saja. Ibunya kembali bertanya, "Maukah kau menceritakan masalahmu?"
Anak itu pun menjawab,"Bu, aku kehilangan bola kesayanganku. Bola itu adalah hadiah dari sekolah ketika aku terpilih sebagai pemain terbaik dalam kejuaraan beberapa waktu yang lalu." Kemudian anak itu pun melanjutkan ucapannya, "Bola itu bagus sekali bu, rasanya tidak mungkin aku mendapatkan bola seperti itu lagi." Lalu ibunya menganjurkan anaknya untuk berdoa kepada Tuhan, maka mereka berdua pun berlutut disamping di sebuah kursi lalu berdoa bersama-sama. Setelah berdoa, terlihat suasana hati anak itu sepertinya lebih tenang dan akhirnya ia bisa menyelesaikan tugasnya dengan cepat.
Keesokan harinya, sang Ibu bertanya kepadanya anaknya itu, "Nak, apakah bolamu sudah kau temukan?" Sambil tersenyum ceria, anak itupun menjawab, "Belum bu". Ibunya pun berkata, "Kalau belum ketemu, kenapa kamu terlihat ceria hari ini, tidak seperti kemarin kamu waktu kamu kehilangan bolamu itu." Anak itu kembali menjawab, "Itu kemarin bu, tetapi setelah kita berdoa, Tuhan telah membuatku untuk tidak ingin menemukan bola itu." Ibunya pun tersenyum tanda mengerti, lalu dia memeluk anaknya itu.
Saat kita datang dalam doa dan meminta sesuatu kepadanya, ada kalanya permohonan yang kita panjatkan itu tidak terjadi dalam kehidupan kita. Tetapi, jika kita tetap berdoa sungguh-sungguh dengan hati yang terbuka kepada Tuhan, maka keinginan-keinginan hati kita berubah menjadi selaras dengan apa yang Dia benar-benar inginkan untuk diberikan-Nya kepada kita.
Tuhan selalu punya cara yang kreatif untuk menjawab doa-doa kita.