Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 74; Roma 2; Bilangan 31-32
Sebenarnya sepuluh gadis yang terdapat dalam perumpamaan Tuhan Yesus itu patut kita acungi jempol. Mereka sama-sama bersedia untuk menanti Sang Mempelai yang akan datang. Kita juga patut kagum dengan kesabaran dan ketekunan mereka untuk menanti Mempelai sampai dini hari. Sayangnya lima di antara mereka justru tidak mempersiapkan hal yang paling penting, yaitu minyak cadangan untuk pelita mereka. Tragisnya, minyak ini tidak bisa dipinjam, tapi mereka harus mempersiapkan sendiri.
Bukankah kita juga sering terjebak seperti lima gadis bodoh itu? Betapa kita mengerjakan dan mempersiapkan begitu banyak hal dalam hidup kita, tapi kita justru melupakan hal yang paling vital: persekutuan dengan Tuhan dan firman-Nya. Gaya hidup itu harus kita bangun seumur hidup sebab akan membuahkan rhema (kebenaran yang didapatkan secara pribadi) yang menjadi bekal kita jika menghadapi tantangan atau tekanan. Dan kita tidak bisa meminjam rhema orang lain; begitu pula dengan prinsip dan nilai-nilai hidup pribadi.
Rhema harus kita cari langsung dari sumbernya karena rhema bukanlah barang yang bisa kita pinjam. Tanpa rhema, kemungkinan besar hidup kita akan merana karena tak punya bekal yang cukup untuk pelita hidup.
Alkitab diberikan tidak sekedar sebagai tambahan informasi, tetapi untuk transformasi hidup kita.