Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 90; Lukas 2; Ulangan 26-27
Pada suatu musim panas ketika tamu-tamu hotel Houstonian di Houston, Texas, memasuki lobi utama, mereka terkejut ketika melihat nyala api yang menari-nari dalam sebuah perapian besar yang terbuat dari batu. Lalu mereka pun bertanya, jika di luar udara sangat panas dan AC di ruangan menghembuskan udara dinginnya, mengapa perapian justru dinyalakan? Lalu petugas hotel tersebut menjawab dengan sebuah jawaban sederhana, "Karena pada dasarnya orang-orang suka berkumpul di sekitar perapian. Kayu-kayu yang digunakan tidak menghasilkan panas yang hebat, tetapi ada sesuatu yang hangat, menarik dan menenangkan pada api yang menjilat-jilat itu." Sepertinya api yang menari-nari itu ingin berkata kepada siapa saja yang berada di dekatnya, "Tariklah kursi, duduklah dan istirahatlah sebentar".
Seperti yang saya baca di Alkitab, saya sering merasa bahwa orang-orang yang lelah dan kuatir datang kepada Yesus Kristus dengan cara yang sama seperti para wisatawan menghampiri perapian di hotel itu. Yesus berkata, "Marilah kepadaku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Matius 11:28). Bagi mereka yang percaya kepada Yesus Kristus, hal itu bukanlah kelegaan yang bersifat sementara, melainkan kelegaan jiwa yang kekal abadi dan selalu menyertai kemana pun mereka pergi.
Orang Kristen yang mengasihi Yesus kadangkala disebut orang yang "bersinar bagi Tuhan". Itulah cara yang tepat untuk menggambarkan kehadiran Kristus yang memberi kehangatan dan memikat, yang memancar lewat kehidupan anak-anak-Nya di hadapan mereka yang letih lesu di dunia yang penuh dengan masalah ini!
Marilah kita hidup sedemikian supaya orang dapat melihat Kristus di dalam kita dan mereka pun jadi ingin berkumpul bersama di sekitar terang kasih Kristus yang telah mengorbankan hidup-Nya bagi kita.
Seorang Kristen yang "dihangatkan" dalam Allah akan menarik orang lain pada terang-Nya.