Menyendiri
Kalangan Sendiri

Menyendiri

Admin Spiritual Official Writer
      10311
Markus 6:31
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 59; Markus 3; Bilangan 1-2

Alkitab menceritakan bagaimana Yesus mencari kesendirian dalam tempat sunyi, saat subuh atau malam-malam. Mengapa Yesus perlu melakukan itu? Ia memisahkan diri-Nya untuk berdoa saat Ia perlu mengambil keputusan penting, seperti memilih murid-murid. Ia menyendiri ketika Ia tahu bahwa ada tugas berat bagi-Nya untuk penyembuhan dan pengajaran (Markus 1:35). Dan juga setelah melakukan perkara besar seperti memberi makan lima ribu orang (Matius 14:23).

Kebanyakan orang di masa Yesus, tentu tidak memiliki kemewahan untuk punya kamar pribadi, dan mungkin kita juga. Oleh karena itu altar pribadi kita, tempat kita menyendiri bersama Allah ada di dalam kita, hati kita. Kita dapat membawanya kemana-mana. Saat kita menunggu bis, menunggu di ruang tunggu dokter, naik bis, waktu minum teh, kita bisa memusatkan hati dan pikiran untuk ‘menyendiri' bersama Allah.

Yesus memiliki kebutuhan mendalam untuk menyendiri atau mengasingkan diri, tenang dan diam. Bukankah kita juga? Saat kita melihat ke dalam hidup kita, semakin sibuk hari-hari kita, semakin kita memerlukan pusat kesunyian; sebuah ‘tempat' di mana kita bisa menarik diri dari sibuknya hari-hari; sebuah tempat di mana kita bisa merenung segala pengalaman kita dan memikirkan kembali apa yang penting dalam hidup, apa tujuan hidup kita; sebuah tempat di mana kita mendengarkan baik-baik apa yang Allah katakan.

Kesendirian membawa Anda peka akan suara Tuhan.

Ikuti Kami