Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 58; Markus 2; Imamat 26-27
Kemarahan adalah hal yang sangat menular. Bila ada seseorang datang kepada Anda dan marah-marah, bagaimana reaksi Anda? Biasanya, tanpa disadari kitapun ikut marah! Akhirnya, keadaan menjadi lebih tegang dan terjadilah pertengkaran. Untuk memulai pertengkaran diperlukan dua orang, tetapi untuk mengakhiri pertengkaran hanyalah diperlukan satu orang.
Kitab Amsal memberikan nasihat yang baik untuk menghadapi orang dalam keadaan marah. ‘Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman.' Orang yang marah tidak memerlukan penjelasan atau bantahan, tetapi ia memerlukan ‘pendengaran' kita. Ia perlu didengar dan dimengerti. Berikan ‘telinga' kita ketimbang ‘mulut' kita. Orang yang dalam keadaan marah biasanya tidak dapat berpikir dengan jernih. Ia sulit untuk bertukar pendapat kecuali kemarahannya telah menurun. Dengan mendengarkan, kita dapat membuat emosi kemarahannya mereda.
Berikan jawaban yang lemah lembut. Jawaban yang lemah lembut adalah jawaban yang tidak menimbulkan perbantahan atau pertentangan. Jawaban yang lemah lebut adalah jawaban yang menunjukkan bahwa kita dapat mengerti dan menerima dia. Bila ia merasa diterima - bukan tertolak - maka ia akan menjadi lega dan kemarahannya mereda.
Redakan emosi dengan kelemahlembutan, maka terciptalah kedamaian.