Kolose 3:23
"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 56; Kisah Para Rasul 28; Imamat 22-23
Tahukah Anda bahwa bekerja dan beribadah berasal dari kata dasar yang sama? Dalam bahasa Ibrani, istilah ‘avodah' bisa berarti ‘bekerja', tapi juga bisa bermakna ‘ibadah'. Dengan demikian pada dasarnya tidak ada dikotomi rohani dan sekuler yang dipahami orang selama ini.
Bekerja di kantor umum selalu dipandang sebagai pekerjaan sekuler yang tidak bersangkut paut dengan kerohanian sama sekali. Bekerja di kantor gereja misalnya kemudian dianggap lebih rohani. Apalagi kalau mengambil keputusan untuk melayani penuh waktu (full timer), rasanya pekerjaan inilah yang paling mulia.
Apakah tidak ada kesempatan sedikitpun bagi pekerja sekuler untuk melayani? Jika menilik akar kata ‘avodah' tadi, tentu saja kesempatan terbuka lebar. Pelayanan penuh waktu justru terbatas oleh tempat dan ruang gerak.
Masing-masing kita memiliki panggilan yang berbeda-beda. Karena itu, daripada terus membandingkan antara rohani dan sekuler, lebih baik kalau kita menggunakan waktu untuk mengerjakan yang terbaik bagi-Nya. Prinsipnya adalah dimanapun kita menghasilkan pekerjaan terbaik, nama Tuhanlah yang dipermuliakan, dan itu adalah sebuah ibadah juga.
Hasil yang terbaik dalam pekerjaan adalah sebuah ibadah.