Bangkit Ketika Merasa Sedih
Kalangan Sendiri

Bangkit Ketika Merasa Sedih

Claudia Jessica Official Writer
      2932

 

Yesaya 40:30-31

Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

 

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 89; Lukas 10; 2 Raja-raja 22-23

Banyak orang mengalami depresi ketika berhadapan dengan keadaan baru. Misalnya seperti pandemi yang membuat rutinitas kita berubah. Dalam kasus depresi yang paling serius bisa menyebabkan Seasonal Affective Disorder (SAD)

Namun tidak perlu perubahan yang ekstrem, depresi juga bisa muncul dengan mudah melalui kehidupan sehari-hari. Misalnya kata-kata kasar dari rekan kerja yang menghancurkan semangat Anda dan membuat hari Anda menjadi kacau.

Anda mungkin juga telah mengiyakan untuk mengorganisir dan memimpin setiap komite gereja. Setiap acara sekolah yang diselenggarakan orang tua, studi Alkitab komunitas dan bahkan juga pesta di lingkungan anda. Anda tenggelam dalam kesibukan ini dan membuat Anda lemah.

Keadaan seperti ini bisa membuat Anda berada dalam keputusasaan dengan cepat. Anda lelah dan tersandung. Bagaimanapun juga kita adalah manusia.

Namun syukurlah. Karena ketika kita merasa terbebani, Tuhan akan membantu kita untuk terbang. Dialah yang membangkitkan kita. Bukan karena panduan self-help, saran dari orang di radio, atau apapun, melainkan Tuhan yang menolong kita.

Kita harus melihat Tuhan dan Firman-Nya terlebih dahulu untuk mendapatkan arahan tentang bagaimana kita harus hidup.

Daud adalah orang yang memahami hal ini. Dalam kitab Mazmur terdapat banyak bagian yang jika dibaca seperti buku harian pribadinya. Dia mencatat saat-saat ketika Dia merasa sedih dan mencari Tuhan.

Daud menulis dalam Mazmur 62: 6-9, “Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.”

Ketika kita fokus pada keadaan dan pada apa yang terjadi atau tidak terjadi dalam hidup, kita akan merasa sedih. Seperti Daud, kita harus pergi kepada Dia yang akan mengangkat kita. Hanya di dalam Tuhan kita akan bangkit dan menemukan sandaran.

 

Hak cipta oleh Laura MacCorkle. Disadurkan dari crosswalk.com.

 

Ikuti Kami