Galatia 6: 8
"Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 18; Matius 18; Kejadian 35-36
Tujuan spiritual tidak akan pernah bisa dicapai dengan cara duniawi. Ingat kisah Musa di tanah Mesir? Ia membunuh orang Mesir dan menguburnya di pasir. Musa mungkin mengira bahwa dia mengikuti rencana Tuhan, tetapi dia tidak pernah bersusah payah mencari perkataan Tuhan terlebih dahulu.
Dia pasti tidak pernah berdoa sebelum melakukan hal itu. Kami tidak memiliki catatan bahwa Musa mencari wajah Tuhan sebelum mengambil langkah penting itu. Akibatnya, Musa terjatuh. Itu adalah kemunduran terbesar dalam hidupnya.
Faktanya adalah, kamu tidak bisa menabur benih daging untuk menuai tanaman rohani. Kamu tidak bisa menanam perbuatan duniawi dan menumbuhkan buah rohani. Jika kamu melakukan manipulasi, kecurangan, dan kebohongan untuk mencapai puncak, jangan bersyukur kepada Tuhan!
Tuhan tahu bahwa kamu mengubur bangkai duniawi itu ke dalam tanah agar kamu mendapatkan promosi. Jadi, ketika kamu mendapatkan jabatan yang lebih besar serta fasilitas eksklusif, jangan berikan pujian kepada-Nya! Dia tidak menginginkannya karena itu adalah hasil pekerjaanmu, bukan pekerjaan-Nya.
Kadang kita berkata kepada Tuhan, “Tuhan terimakasih.” Kemudian Tuhan menjawab “Siapa? Aku? Aku tidak melakukannya. Itu perbuatanmu.” Kamu menyontek saat ujian, mendapatkan nilai yang bagus, dan bersyukur atas nilai sempurna yang kamu dapatkan. Kamu memalsukan pajak penghasilanmu, kemudian mendapatkan uang yang seharusnya kamu berikan, dan berterimakasih kepada-Nya atas uang tersebut yang harusnya kamu berikan untuk dana pembangunan.
Tidak seperti itu. Dia berkata kepadamu, “Ini bukan perbuatan-Ku. Ini adalah rencanamu.”
Saat Musa duduk tepi sumur, bisa kita bayangkan suara kecil yang memotong perenungannya saat itu. “Jangan berterimakasih kepada-Ku mengenai orang Mesir yang tekubur di pasir itu, Musa. Kau yang melakukannya. Kedagingan seperti itu tidak akan pernah bisa melakukan rencana-Ku. Itu kedagingan Musa. Dari awal sampai akhir. Kau tahu itu.”
Dia tahu itu. Dia sangat menyadarinya ketika dia kembali kepada orang Ibrani keesokan harinya dan mencoba untuk mengambil kepemimpinan hanya untuk diejek dan ditolak. Kemudian seluruh rencananya gagal, dan dia harus mengambil tindakan. Syukurlah, Musa mempelajari pelajaran itu dengan baik.
Terkadang kita sama seperti Musa. Melakukan kedagingan untuk mendapatkan buah rohani. Tetapi Tuhan tidak menghendaki hal seperti itu. Mari kita kembali mendekat kepada-Nya, dan mendengar apa yang Ia ingin perbuat dalam kehidupan kita sehingga kita dapat berbuah di dalam Dia.
Hak Cipta © 2005 oleh Charles R. Swindoll. Disadurkan dari crosswalk.com
Anda butuh didoakan langsung? Klik link dibawah ini untuk terbubung dengan Tim doa kami http://bit.ly/InginDidoakan
Anda butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling. http://bit.ly/inginKonseling