Saat Keadaan Gak Baik, Masihkah Kita Berkata Tuhan Itu Nyata?
Kalangan Sendiri

Saat Keadaan Gak Baik, Masihkah Kita Berkata Tuhan Itu Nyata?

Lori Official Writer
      4260

Yesaya 8: 17

Dan aku hendak menanti-nantikan TUHAN yang menyembunyikan wajah-Nya terhadap kaum keturunan Yakub; aku hendak mengharapkan Dia.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 83; Lukas 4; Yeremia 14-15

Mudah sekali bagi kita untuk menyembah Tuhan saat segala sesuatunya berjalan dengan baik. Seperti waktu kita masih punya persediaan makanan yang melimpah, punya teman, keluarga, sehat secara jasmani dan bahagia.

Tapi kenyataannya, hidup tidak akan selalu seindah itu. Akan ada masa-masa yang tidak menyenangkan. Dalam keadaan itu apakah kamu masih bisa memuji Tuhan? Apa yang kamu lakukan waktu Tuhan terasa jauh sekali?

Tingkat penyembahan yang paling dalam adalah saat memuji Tuhan walaupun dalam kesakitan, bersyukur saat dalam cobaan, mempercayai-Nya saat hadapi ujian, berserah saat penderitaan menghadang dan mengasihi saat Tuhan terasa jauh.

Penulis Philip Yancey pernah mencatat, "Setiap hubungan melibatkan kedekatan dan jarak waktu. Dan tak peduli seberapa intimnya hubungan kita dengan Tuhan, situasi yang tidak menyenangkan akan terjadi."

Saat masa tak menyenangkan muncul, sangat wajar jika kita akan sulit untuk menyembah Tuhan. Tapi Tuhan sebenarnya memakai masa-masa yang sulit, seperti saat kita merasa sangat jauh dengan Dia, merasa ditinggalkan dan dilupakan, untuk tujuan mendewasakan kita. St. Yohanes menyebutnya sebagai masa-masa kekeringan rohani dan keraguan akan Tuhan atau bagai ‘malam yang gelap gulita’.

Tuhan menyebut Raja Daud sebagai ‘orang yang berkenan di hatiku’ (baca 1 Samuel 13: 14 dan Kisah Para Rasul 13: 22). Namun terkadang Daud juga mengeluh karena merasa Tuhan jauh. Beberapa keluhan itu dituliskan jelas dalam beberapa ayat ini.

Mazmur 10: 1 – Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?

Mazmur 22: 1 – Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.

Mazmur 43: 2 – Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?

Tentu saja Tuhan tidak benar-benar meninggalkan Daud. Dan Dia juga tidak akan meninggalkanmu. Karena Tuhan sudah berjanji bahwa Dia tak akan pernah meninggalkan kita (Ibrani 13: 5).

Jadi bangunlah hidupmu di atas kebenaran firman Tuhan yang tidak akan pernah berubah.

 

Hak cipta Pastor Rick Warren, disadur dari Crosswalk.com

Ikuti Kami