Matius 6:16
Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu
seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa
mereka sedang berpuasa.
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 64; Markus 8; Bilangan 11-12
Masa
Prapaskah ditandai sebagai masa perenungan yang dipenuhi iman, puasa, dan pertobatan dari Rabu Abu hingga Paskah.
Dengan
pengorbanan dan kebangkitan Kristus dalam pandangan penuh, pengamat, dalam arti
tertentu, menempatkan fokus pada peperangan melawan hasrat kedagingan yang bertentangan dengan Firman Tuhan.
Selama 40
hari dan malam (Minggu tidak dihitung), orang Kristen di seluruh dunia memakai
mantel disiplin rohani sebagai cara memperdalam iman mereka kepada Tuhan.
Mengamati masa prapaskah terlihat berbeda bagi setiap orang percaya, meskipun puasa biasanya merupakan faktor utama.
Beberapa
memilih berpuasa dengan cara tradisional, berhenti makan atau hanya jenis
makanan tertentu. Yang lainnya, setelah mengevaluasi gaya hidup mereka,
bertekad untuk menyerahkan kemewahan agar lebih fokus pada perjalanan mereka
dengan Bapa Surgawi kita, seperti mematikan televisi atau radio untuk Prapaskah
atau mengurangi waktu tidur mereka untuk menyediakan waktu dini hari untuk berdoa dan membaca Alkitab.
Pilihannya
tidak tebatas. Yang terpenting adalah taat pada pergerakan Roh Kudus dengan
melakukan pengendalian diri dalam area yang Tuhan sentuh dengan jari-Nya dalam hidup kita.
Puasa jenis
apapun yang kamu putuskan, yakinlah dirimu sejalan dengan apa yang Alkitab katakan
tentang berpuasa. Dalam kitab Matius, kita didorong untuk berpuasa dengan "rahasia".
"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram
mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat
bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah
mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan
cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa,
melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:16-18) (TB)
Berhati-hatilah
akan motivasimu untuk puasa, dan mengamati Prapaskah dalam hal ini, adalah untuk menghormati Tuhan dan bukan untuk kepuasan dirimu sendiri.
Sama
seperti Anak Manusia melawan dosa di padang belantara, tujuan dalam hatimu untuk tetap teguh selama masa pengudusan bagi Tuhan.
Pencobaan
datang setiap hari dan akan berlanjut sepanjang musim ini, seperti yang terjadi
pada Kristus selama pengujian di padang gurun, sebagaimana dicatat dalam kitab Markus Perjanjian Baru.
Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun.
Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia
berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani
Dia. Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil
Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (Markus 1:12-15) (TB)
Alkitab
mencatat berkali-kali ketika Yesus pergi seorang diri dan memusatkan perhatiannya
kepada Bapa-nya, di Surga. Prapaskah adalah waktu yang disediakan untuk kita
melakukan hal yang sama. Selama kita berpuasa dan merenung pada perkataan Tuhan, peganglah Yoel 2.
"Tetapi sekarang juga," demikianlah firman
TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa,
dengan menangis dan dengan mengaduh." Koyakkanlah hatimu dan jangan
pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang,
panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. (Yoel 2:12-13) (TB)
Puasa
adalah bagian yang diperlukan untuk melengkapi pengamatan Prapaskah. Bagi kita,
sifat kita yang menyenangkan diri sendiri akan melawan keinginan kita untuk menyangkal diri kita sendiri.
Tetaplah
kuat atas panggilan yang kamu miliki dalam musim ini. Berkat Tuhan lebih besar dari kesenangan sesaat yang kita berikan.
Berduka
adalah bagian dari proses ketika kita mengingat kematian Yesus di atas kayu
salib, tetapi juga saat yang menggembirakan ketika kita merenungkan kebangkitan-Nya. Sukacita kita ditemukan di dalam Dia.
Biarlah itu
menjadi pelajaran yang dapat kita pelajari selama masa pengudusan ini. Jadi apa
gunanya Prapaskah? Benar-benar segalanya, itu penting.
Kebaikan
Tuhan lebih baik dari yang bisa dibayangkan oleh pikiran dan hati manusia.