Garam Ditengah-tengah Abu
Kalangan Sendiri

Garam Ditengah-tengah Abu

Puji Astuti Official Writer
      3290

Matius 5:13

"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.”

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 72; Markus 16; Bilangan 27-28

Menjadi penikmat makanan lezat, dan dijuluki "Sally Cuisine", saya belajar seni menggosok garam Kosher kasar pada kentang panggang saya untuk meningkatkan rasa dari makanan lezat ini. Nah, latihan ini meninggalkan kekacauan di bagian bawah oven saya, dan sudah waktunya untuk membakar remah-remah yang tertinggal. Jadi kemarin, karena agak dingin di luar, saya memprogram fitur pembersih pada oven itu dan meninggalkan oven itu untuk melakukan tugasnya.

Sangat mengejutkan saya, setelah siklus panas tiga jam yang menyisakan abu untuk sisa-sisa makanan yang lain, tapi garam itu masih ada di sana - tebal dan tidak tersentuh. Saat itulah Tuhan mengingatkan saya bahwa Dia ingin kita menjadi begitu asin dan penuh dengan firman dan anugerah-Nya sehingga tidak hanya orang lain ingin merasakan dan melihat tetapi kita juga dapat menahan panas - panas yang datang dari pencobaan dan situasi yang intens dari kehidupan.

Imamat 2:13 (Versi BIS) : ... karena garam menandakan perjanjian Allah dengan kamu.

Situasi apa yang bisa lebih hebat dari pada Sadrakh, Mesakh, dan Abednego sebagaimana diceritakan dalam Daniel pasal 3? Raja Nebukadnezar memanaskan tungku berapi tujuh kali lebih panas dari biasanya sehingga ketiga pemuda itu yang tidak tunduk pada patungnya dilemparkan ke dalamnnya. Mereka tahu Tuhan mereka mampu dan akan membebaskan mereka - iman yang luar biasa! Sama seperti garamnya yang bertahan, begitu pula ketiganya.

Daniel 3:27 : ... mereka melihat, bahwa tubuh orang-orang ini tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau kebakaranpun tidak ada pada mereka.

Bahkan pada akhir siklus hidup kita, hal itu akan menjadi garam kita yang bertahan diantara abu. Isi tempat garammu hari ini - taburkan sesuai kebutuhan, dan bersiaplah jika hidanganmu akan dibakar, dipanggang atau digoreng!

Markus 9:50 (Versi BIS): Garam itu baik, tetapi kalau menjadi tawar, mungkinkah diasinkan kembali? Jadi, hendaklah kalian menjadi seperti garam--hiduplah bersama-sama dengan rukun."

Jadi pergilah hari ini dan nikmati semua yang ingin Tuhan bagikan denganmu. Tuhan mengungkapkan kebenarannya kepada semua orang - bahkan berbicara kepada saya melalui memanggang kentang! Jika dunia berubah panas, kamu akan siap! Menjadi asin dan bertahan hidup dalam segala keadaan!

Lukas 14: 34-35 (Versi BIS) : "Garam itu baik, tetapi kalau menjadi tawar, mungkinkah diasinkan kembali? Tidak ada gunanya lagi, baik untuk ladang maupun untuk pupuk. Jadi dibuang saja. Kalau punya telinga, dengarkan!"

Hak Cipta © Sally Buckner, digunakan dengan izin.

Baca juga : 

Perjanjian Garam

Ikuti Kami