Efesus 6:10
Akhirnya, kuatlah di dalam Tuhan, di dalam kuasa kuasa-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 95; Lukas 7; Yosua 1-2
“Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.” Daniel 1:8
Kata najis di sini menunjukkan tentang "membebaskan diri melalui penolakan."
Daniel berkata, "Kompromi dengan standarku hanya akan merampas kebebasanku."
Jadi dia pun berkomitmen hanya memakan biji-bijian dan minum air selama 10 hari.
Ketika pemimpin pegawai
istana mengetahui hal ini, dia lalu memberitahu Daniel, "Kamu akan membuatku
kehilangan nyawa! Kamu akan terlihat sakit-sakitan pada akhir sepuluh hari.
Pipi kamu akan kempot atau cekung dan raja pasti akan memperhatikan. Ini,
makanlah sedikit daging. Kamu pasti membutuhkan protein. Minumlah anggur ini
untuk menambah darah kamu. Makanlah jugalah beberapa manisan ini untuk memberikan energi pada tubuhmu!"
Saya percaya Daniel dan
ketiga pria Ibrani lainnya memiliki pemikiran yang dalam dari sekedar menghindari hal najis secara seremonial.
Mereka sudah ditawan bersama
ribuan orang bangsa mereka. Apa yang mereka lihat ketika pertama sekali tiba di
Babel pasti sangat mengejutkan mereka, dan sulit untuk dipercaya. Gimana tidak,
disana masyarakatnya sangat bebas, sama sekali tidak bermoral, penuh dengan kejahatan dan kepekaan rohani ke empat orang itu pun diserang.
Tapi mereka memiliki komitmen untuk tidak berkompromi.
"Kami tidak akan
berkompromi. Kami akan memisahkan diri dari masyarakat dan taat kepada jalan iman kita."
Mereka sama sekali tidak berkotbah
tentang cara hidup mereka kepada orang lain. Hal itu adalah masalah antara mereka dengan Tuhan.
Ketika kamu berada dalam sebuah krisis, apakah kamu pernah menangis dalam ketidakpercayaan dan frustasi?
Gimana kira-kira jika Tuhan
menjawab saat itu, “ Aku membutuhkan suara yang kuat dalam masa penuh dosa ini yang
melalui dia Aku dapat berbicara. Dimana kamu ketika Aku membutuhkan kamu untuk
bersuara? Kamu berkata bahwa kamu menginginkan Aku datang ke dalam masa
krisismu, tetapi kamu tetap saja menjadi bagian dari sistem duniawi yang jahat ini. Katakan kepadaKu, apakah kamu mau berkomitmen untuk tujuanKu?"
Kisah Daniel dan
teman-temannya adalah kesaksian yang memalingkan kepala semua orang. Mereka
diselamatkan dari gua singa dan tungku api, dan seluruh masyarakat disana tahu bahwa itu adalah pekerjaan Tuhan.
Cara untuk berjuang dan melawan
Dengan semua pembicaraan di
gereja-gereja tentang peperangan rohani, orang-orang Kristen masih belum
belajar gimana caranya menghadapi musuh. Kita orang yang gampang dikalahkan iblis.
Saya nggak percaya setiap
kemalangan dan masalah yang menimpa seorang Kristen berasal dari musuh atau si
iblis. Kita kadang menyalahkan iblis, hanya karena kecerobohan, ketidaktaatan, dan malas. Itu bukan salah iblis, tapi diri sendiri.
Izinkan saya memberitahu kamu
sesuatu mengenai strategi si Iblis, bahwa jika ia tidak dapat menarik Yang
Mahakuasa turun dari tahtaNya, maka ia akan merusak citra Allah di dalam kita, dengan cara mengubah para penyembah-Nya menjadi penggerutu dan penghujat.
Iblis nggak bisa menyerang
kamu sesuka hati. Sebab Allah sudah meletakkan tembok api yang besar di sekitar
anak-anakNya dan menjagainya, sehingga iblis tidak akan bisa menembus melewati tembok tersebut tanpa izin Allah.
Setan nggak bisa membaca pikiran orang Kristen.
Beberapa dari kamu mungkin
takut untuk berdoa karena kamu pikir iblis bisa membaca pikiran kamu. Nggak gitu! Iblis tidak bisa membaca pikiranmu, hanya Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Hadirlah yang tahu.
Alkitab memerintahkan kita
untuk berdiri dan menjadi kuat dalam bertempur melawan si jahat dan kedagingan kita,
"Berjaga-jagalah!
Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!" (1 Korintus 16:13)
"Akhirnya, kuatlah di dalam Tuhan, di dalam kuasa kuasa-Nya" (Efesus 6:10)
Sederhananya, kita harus muak
dengan tipuan iblis, muak dengan depresi, yang tanpa sukacita, penuh dengan kekosongan dan dilecehkan.
Dalam Hakim-hakim 6:1-6, kita
bisa melihat bagaimana orang Israel berada dalam titik terendah hidupnya.
Mereka terpojong hingga hidup di gua-gua yang gelap, mereka kelaparan, takut dan nggak berdaya.
Kemudian sesuatu terjadi.
Dimulai dari Gideon lalu menyebar ke seluruh tenda, bangsa Israel muak dan lelah bersembunyi di gua-gua yang gelap itu!
Lalu sesuatu bangkit di dalam
Gideon, dan akhirnya dia mengatakan apa yang Allah ingin dengarkan: "Kami
melayani Allah yang perkasa dan menang. Mengapa kita terus membiarkan, hari demi hari, menerima pelecehan ini?"
Tuhan tidak akan melakukan
apa pun sampai kamu benar-benar muak dengan penindasan dari musuh, sampai kamu muak
dan lelah, karena merasa muak dan lelah. Kamu harus melakukan seperti yang dilakukan Gideon yaitu berseru kepada Tuhan!
World Challenge, Inc. © 2012. Digunakan dengan izin.