2 Korintus
3: 5
Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu5[/kitab]; [kitab]Matiu5[/kitab]; [kitab]IIRaj1-2[/kitab]
Minggu
lalu, kakek nenek dan kedua orang tuaku sedang dalam perjalanan pulang dari rumah
keluarga untuk bersilaturahmi. Selama empat jam perjalanan, kami diterjang badai kencang yang baru kali itu aku alami setelah sekian lamanya.
Hujan yang
begitu deras menghalangi jarak pandang kami. Pengendara lain bahkan harus memperlambat
lajunya, menyalakan lampu depan. Ada juga yang malah memilih berhenti di
pinggir jalan. Tapi saat itu ayah tetap memutuskan melanjutkan perjalanan di tengah hujan deras yang disertai angin kencang itu.
Sementara kami
sudah mulai panik dan terus berteriak-teriak kepada ayah. “Dorong terus, lambat,
pelan-pelan!” Tapi terlepas dari semua keributan itu, dia terus melaju melewati badai. Dia sama sekali tidak berniat berhenti walaupun risikonya mobil kami bisa saja mengalami kecelakaan.
Aku jadi
berpikir sesuatu, mungkin saat kita melewati badai dalam hidup, mudah bagi kita
untuk berhenti. Nggak ada alasan untuk terus melaju di atas jalan yang terlalu berbahaya.
Beberapa orang memilih berhenti saja ketika mereka diterpa penderitaan karena mereka
berpikir nggak ada lagi sesuatu yang bisa dipertahankan. Tapi dalam
kenyataannya, Tuhan sudah memperlengkapi kita dengan semua kekuatan yang kita butuhkan.
Inilah yang dijelaskan dalam 2 Korintus 3: 5 bahwa apapun yang terjadi dalam hidup kita , itu adalah pekerjaan Tuhan.
Bahkan saat
kita berada di posisi ayahku saat itu dan semua orang disekitarmu berteriak ke
arahmu, itulah waktunya untuk berhenti mendengarkan mereka. Jangan dengarkan perkataan
orang lain kecuali perkataan Tuhan saja. Karena hanya Dialah yang mampu menolong
dan memnfokuskan perhatian kita, menenangkan kegelisahan kita dan menstabilkan jalan hidup kita.
Sebagaimana
Daud, dia tahu persis di mana dia seharusnya berada di saat-saat sulit. Dia tidak
memilih tempat yang penuh dengan ketakutan. Tapi dia memilih untuk berani dan penuh
tekad untuk meminta pertolongan Tuhan. Dalam Mazmur 91: 1-2 kita diingatkan bahwa
mereka yang duduk di dalam lindungan Tuhan akan berkata ‘Tuhan adalah tempat
perlindungan dan kubu pertahanan’.
Tuhan tidak menjamin hidup kita bebas dari badai. Tapi Dia mengatakan akan selalu menyertai kita dalam setiap keadaan. Dan jika ketakutan mencoba mengambil alih situasi, kita hanya perlu memfokuskan pandangan kepada Bapa Surgawi supaya kita beroleh kedamaian untuk melewati badai apapun itu.
Perlindungan Tuhan selalu mengikuti kita, seperti pantulan
bayangan kita sendiri yang mengikuti kita