Hanya Cukup Melekat Saja
Kalangan Sendiri

Hanya Cukup Melekat Saja

Puji Astuti Official Writer
      5768

Yohanes 15:4

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu3[/kitab] ; [kitab]Matiu3[/kitab] ; [kitab]IRaja21-22[/kitab]

Tujuan kita adalah untuk menjalani kehidupan dengan saleh. Kita yang telah mencoba melakukan itu tahu betapa sulitnya mencapainya dengan kekuatan kita sendiri. Kita telah berjanji kepada Tuhan dan kita gagal untuk menepatinya. Kita mencoba mendisiplinkan diri kita dengan peraturan yang telah kita langgar. Bukanlah hal yang mudah untuk menjadi saleh saat kita mencoba melakukannya dengan kekuatan kita sendiri.

Tuhan tahu itu dan Dia memiliki sebuah jawaban. "Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib." (2 Petrus 1: 3). Kekuatan untuk hidup saleh tidak datang dari kita, itu berasal dari Tuhan. Itu terjadi melalui pengenalan kita akan Dia. Saat kita mengenal Dia, Dia memberi kita kuasa ilahi yang kita butuhkan untuk hidup seperti Dia.

Masalah yang sering kita hadapi adalah kita lupa bahwa kuasa-Nya adalah sumber kekuatan kita dan kita menanggung beban kesalehan itu. Akhirnya itu hanya menghasilkan kehidupan agamawi yang berakhir dengan kegagalan dan frustrasi. Tidak ada gunanya mencoba menjalani kehidupan Kristen tanpa kekuatan dari Tuhan.

Dr. A. J. Gordon tergabung di New England dan merupakan pendiri Gordon-Conwell College and Seminary. Dia suka berjalan-jalan di udara pagi yang segar. Suatu pagi dia melihat seorang pria di belakang sebuah rumah pertanian memompa pompa air di luar dengan cepat. Dia kagum pria itu bisa memompa begitu cepat tanpa henti.

Ia menjadi begitu asyik dengan pemandangan lihat hingga ia melintasi lapangan untuk bisa melihat lebih dekat. Dia melihat itu bukan manusia sama sekali, tapi potongan kayu yang terlihat seperti pria. Siku adalah engsel dan tangan adalah sebuah sambungan ke pegangan pompa. Pria itu tidak memompa. Itu adalah sumur artesis dan pegangan pompa yang menggerakkan orang itu. Begitulah rasanya melayani Tuhan.

Terlalu banyak orang percaya bahwa kita harus memiliki kekuatan sendiri untuk menjalani kehidupan Kristen. Kita hanya butuh menghubungkan diri kita dengan iman kepada Dia yang memiliki semua kekuatan yang kita butuhkan. Itu menghilangkan kesempatan untuk kesombongan. Kesuksesan kita dalam hidup saleh adalah karena kita terhubung dengan Tuhan.

Dr. Manford Gutzke, dalam salah satu khotbahnya, menceritakan seorang pematung tua yang sedang sakit. Dia sedang memulihkan diri selama musim panas di rumah anaknya. Anak laki-lakinya membelikannya satu blok marmer untuk dikerjakannya dan meletakkannya di pojok halaman belakang yang teduh. Sang cucu melihat kakeknya bekerja di awal musim panas tapi kemudian kehilangan minat. Musim gugur itu, cucu itu berada di halaman belakang yang teduh dan melihat malaikat marmer di atas tiang marmer. Dia bingung sejenak, lalu menyeringai dan menatap kakeknya. "Kamu sudah tahu dia telah ada di sana."

Yesus tahu apa yang dapat Dia buat dari kita ketika Dia pertama kali memanggil kita. Lagi pula, saat kita benar-benar kacau Dia memanggil kita. Itu karena Dia tahu apa yang bisa Dia buat dari kita dengan kuasa ilahi-Nya. Kesalehan kita bukan karena kita sempurna. Itu karena Dia sempurna dan Dia memberdayakan kita. Kita diberkati dan Dia mendapat kemuliaan.

Hak Cipta © Wally Odum 2014, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami