"Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita."
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu25[/kitab]; [kitab]matiu25[/kitab]; [kitab]yesay7-8[/kitab]
Ketika saya berumur tujuh tahun, saya melompat dari tempat menyelam yang tinggi. Rasanya mengejutkan semua orang di kolam renang hari itu, terutama ibu. Saya tidak tahu apakah kamu seperti saya atau tidak, tetapi ketika saya masih muda saya sepertinya bersedia mengambil lebih banyak risiko. Saya mengayuh sepeda di tempat yang agak terjal. Saya tidak keberatan berbicara dengan anak baru. Saya melompat dari posisi selam yang agak tinggi. Namun, nampaknya semakin tua, semakin takut saya mengambil risiko.
Ketakutan adalah penghalang aktif bagi seorang Kristen yang ingin taat kepada Tuhan, karena pada suatu saat Tuhan kemungkinan akan memintamu untuk melakukan sesuatu yang mungkin membuatmu aneh. Jika rasa takut adalah penghalang, maka kenyamanan adalah plasebo yang kita pikir akan membuat kita tetap aman, tetapi seringkali hal itu hanya menjadikan kita tidak taat.
Bagi banyak orang, mudah kehilangan kesediaan untuk melangkah keluar dengan iman, mengambil risiko, melepaskan "rasa aman" kita. Pertanyaan yang saya tanyakan pada diri saya adalah, "Apakah kita merasa terlalu nyaman?" Saya mendengar begitu banyak orang Kristen mengeluh bahwa Amerika Serikat terlepas dari akar Kristennya, namun orang-orang yang sama tampaknya tidak mau mengambil risiko untuk memposting pemikiran mereka secara terbuka di media sosial. Bila kamu melihat Alkitab, mudah untuk melihat kapan Tuhan bergerak, itu jarang sekali dari kondisi aman. Musa menghadapi Firaun. Daud menghadapi raksasa. Para murid meninggalkan pekerjaan dan keluarga mereka untuk mengikuti Yesus.
Apakah kita akan begitu berani? Jika Tuhan berbicara kepadamu di semak yang terbakar, maukah kamu menaati atau apakah kamu justru menduga kamu sedang menderita karena sengatan panas? Maukah kamu menghadapi seorang raksasa? Maukah kamu menjatuhkan semuanya untuk mengikut Yesus?
Baiklah, mari kita melihat hal-hal yang lebih kecil. Bagaimana jika Tuhan memintamu untuk berhenti minum kopi, tidak mengakses segala hal yang berkaitan dengan internet, berjalan lebih banyak, dan menyetir lebih sedikit? Apakah kita sudah terlalu nyaman? Apakah kita mendengar Tuhan atau apakah kafein, AC, dan acara TV favorit kita menenggelamkan suara-Nya? Kebenarannya adalah, bahwa SERINGKALI SEBAGIAN BESAR kita Memilih Untuk MENJALANI jalan yang paling sedikit hambatannya dan PALING nyaman.
Saya ingin tahu dampak seperti apa yang akan dibuat orang Kristen jika kita berhenti mengeluh tentang apa yang salah di dunia ini dan malah memutuskan untuk benar-benar menaati Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Namun taat berarti adalah melepaskan kendali. Ini membutuhkan iman.
"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah..." Ibrani 11:6
Jika mau jujur, pada saat-saat lemah, saya tidak tertarik dengan apa yang menyenangkan hati Tuhan. Saya lebih suka Dia menyenangkan saya dengan memberi saya apa yang saya inginkan. Saya ingin merasa nyaman. Saya takut, takut. Namun, Dia memanggil kita untuk memiliki iman.
Apa hambatanmu untuk beriman? Uang kah? Orang-orang kah? Terlepas dari hambatan kita terhadap ketaatan, kita harus mengingat kata-kata Yesus:
“Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.” Lukas 14:33
Aduh.
Apakah ada sesuatu yang sulit kamu untuk tolak? Bagi saya, itu adalah kendali. Saya ingin tahu apa yang sedang saya lakukan dan ke mana saya pergi; Dan saya tahu, ketika Tuhan memintamu untuk melakukan sesuatu, kamu tidak selalu tahu bagaimana hasilnya.
Saat Tuhan bergerak, itu jarang sekali aman, tetapi selalu benar. Musa membantu membebaskan Israel. Daud menjadi Raja. Para murid menyaksikan kehidupan Yesus. Sesulit apapun yang terlihat, ketika kita melangkah keluar dalam iman untuk taat kepada Tuhan, kita dapat mempercayai jalan-Nya lebih baik dari pada kita.
"Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita." Mazmur 20:8
Jangan sampai kita tertipu oleh kenyamanan. Marilah kita rela menyelam saat Tuhan bertanya. Kemungkinan besar, jalan yang Dia ajukan kepadamu dan saya jalani bukanlah jalan yang PALING BANYAK dilalui.
Hak Cipta © 2017 Jayce O'Neal. Digunakan dengan izin.
Percayalah, Walau Tampaknya Tidak Aman, Tetapi Jalan yang Tuhan Tunjukkan adalah Jalan Terbaik Bagi Kita.