Jangan Malu Untuk Minta Tolong! Saudara Seiman Sudah Seharusnya Saling Membantu
Kalangan Sendiri

Jangan Malu Untuk Minta Tolong! Saudara Seiman Sudah Seharusnya Saling Membantu

Puji Astuti Official Writer
      6979

Efesus 4:2

Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu13[/kitab] ; [kitab]Matiu13[/kitab] ; [kitab]IIRaj11-12[/kitab]

Cucu perempuan saya yang berusia lima tahun mengucapkan sebuah pernyataan mendalam baru-baru ini. "Bila kamu butuh bantuan, kamu butuh bantuan," katanya kepada ibunya yang mengalami kesulitan bermain video game online. Kita mungkin tersenyum atau tertawa kecil pada apa yang dikatakan Lexi kecil, tapi ada banyak kebenaran dalam kata-katanya.

Pikirkan terakhir kali kamu benar-benar membutuhkan pertolongan. Kamu mungkin tidak mengeluarkan tanda "Dibutuhkan Pertolongan" atau memberi tahu orang tentang keadaanmu. Mungkin masalahnya melibatkan perjalanan ke toko bahan makanan, perjalanan untuk mengambil mobilmu di bengkel atau kebutuhan untuk meminjam mesin pemotong rumput tetangga. Saya mengaku bersalah atas ketiga tuduhan itu.

Orang-orang, terutama saudara dan saudari kita yang seiman, lebih dari senang untuk membantu kita. Yang harus kita lakukan hanyalah meminta tolong. Masalahnya adalah kita memiliki terlalu banyak kesombongan dan keangkuhan untuk mengakui bahwa kita butuh bantuan. Kita ingin orang lain berpikir baik tentang kita sehingga kita menyembunyikan kebutuhan kita dan menyamarkannya sebagai kekuatan.

Saya ingat sebuah kesempatan ketika seorang anggota gereja kami membutuhkan pertolongan. Wanita ini telah sakit selama beberapa hari. Akhirnya, dia harus dirawat di rumah sakit dan pemulihannya memakan waktu sekitar satu minggu lagi. Kira-kira sebulan kemudian, saya mendengar bahwa dia dan keluarganya meninggalkan jemaat kami. Mengapa? Alasannya adalah bahwa tidak seorang pun, bahkan pendeta sekalipun, tidak pernah menelepon atau datang saat dia sakit. Masalah utamanya adalah tidak ada anggota keluarganya yang meluangkan waktu untuk memberi tahu kantor gereja tentang penyakit tersebut. Untuk alasan apapun, kita selalu mengharapkan orang tahu secara otomatis apa yang kita alami dalam hidup ini. Saya bertanya-tanya berapa banyak orang yang meninggalkan gereja karena hal yang sama.

Lain waktu ketika seseorang membutuhkan pertolongan adalah ketika seorang dekan di tempat kuliahku dulu menderita kanker. Dia tidak pernah mengatakan apapun kepada siapapun. Setelah beberapa tahun, para dokter harus mengamputasi kakinya. Beberapa bulan kemudian dia meninggal karena kanker telah menyebar ke seluruh tubuhnya. Saya sering bertanya-tanya apakah dia akan hidup hari ini jika kami mengetahui tentang penyakitnya dan berdoa untuk kesembuhannya.

Cucuku benar "Bila kamu butuh bantuan, kamu butuh bantuan." Semoga kamu memiliki  keberanian hari ini untuk melakukan dua hal. Pertama, mintalah bantuan pada Tuhan dan orang-orang di sekitarmu. Kedua, carilah cara untuk membantu orang yang kamu kenal. Seperti yang pernah ditulis oleh rasul Paulus, "Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!" Roma 12:13.

Mari bantu sesama kita dengan mengurus kebutuhan mereka sama seperti mereka akan menolong kita. Kita perlu saling membantu saat kita membutuhkan pertolongan, tidak setelah kebutuhan itu telah berlalu.

Hak cipta © 2013 Bruce C. Swaffield, PhD. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami