Mengalami Kesetiaan-Nya
Kalangan Sendiri

Mengalami Kesetiaan-Nya

Lori Official Writer
      5151

Efesus 3: 20

Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita..

 

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu16[/kitab]; [kitab]Wahyu22[/kitab]; [kitab]0Ayub8-10[/kitab]

Masa Natal yang paling krisis dalam hidupku adalah ketika aku hanya meringkuk di kamar mandi saat menghadiri pesta Natal bersama teman-temanku. Aku berjuang menghadapi krisis keluarga kala itu. Dengan meringkuk, pikiranku mulai mempercayai bahwa hidup perempuan-perempuan di luar sana jauh lebih bahagia daripada aku. Tuhan lebih mengasihi mereka lebih daripada mengasihiku.

Rasa malu menyerangku. Tapi suara Tuhan menerobos dan menggertak perasaan malu itu. “Alamilah kesetiaan Ku,” ucap-Nya dalam bisikan itu. Di dalam pikiranku, aku melihat sebuah meja perjamuan yang berisi beragam hal-hal yang dilakukan di dalam hidupku. “Janganlah kamu berdukacita atas apa yang ada di atas meja. Nikmatilah apa yang tersedia.” bisik Tuhan kembali.

Lalu aku mulai menerima kebenaran tersebut lalu memutuskan untuk kembali berkumpul dengan teman-temanku. Segala rasa malu dan sikap mengasihani diri seakan sirna. Saat kami berada di ruang doa, aku dengan singkat menceritakan situasiku dan berdoa untuk hal itu. Kemudian aku hanyut dalam tawa dan sukacita karena berada di sekitar orang-orang yang mengasihiku.

Peristiwa ini mengingatkanku betapa seringnya aku tergoda untuk terfokus pada apa yang hilang dari dalam hidupku daripada berkat yang disediakan Tuhan, yang bisa menyebabkan depresi dan bahkan rasa putus asa. Setiba di rumah, aku menemukan ayat Mazmur 34: 19, “Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu..” Lalu aku digerakkan untuk membaca ayat selanjutnya, “TUHAN membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.” (Mazmur 34: 20)

Kemudian aku mulai menulis beberapa daftar yang Tuhan sudah lepaskan dariku mulai dari depresi berat, ketakutan, bully, kecanduan rokok, alkohol, masalah kesehatan, obsesi, rasa malu, kepahitan terhadap orangtua dan orang lain, dan putus asa. Dosa-dosa yang aku lakukan sudah dilepaskan oleh Tuhan. Dan aku mendapatkan kedamaian sempurna.

Sejak itulah aku bertekad untuk selalu menikmati kesetiaan Allah dengan segala rasa syukur. Dan selama kejahatan masih ada, pekerjaan Tuhan masih belum selesai. Dan aku memilih untuk mempercayai Efesus 3: 20, “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita..” Ayat ini mengingatkanku bahwa kesetiaan Tuhan itu tetap untuk selamanya. Kasihnya atasku tidak akan pernah berubah meskipun kondisi berubah. Dia akan selalu bersamaku. Inilah alasan terpenting mengapa kita harus bersukacita sepanjang musim Natal ini.

 

Kasih setia Tuhan ini tetap sampai selamanya, Ia tidak pernah berubah sekalipun keadaan di sekitarnya berubah

Ikuti Kami