Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 6; Matius 6; 2 Raja-Raja 1-2
Pada saat beranjak dewasa, saya biasa tinggal bersama kakek-nenek saya selama satu atau dua minggu di setiap musim panas. Mereka tinggal di suatu jalan buntu yang ujungnya adalah rel kereta api. Pada malam pertama menginap, saya sering terbangun beberapa kali ketika gerbong-gerbong barang melintas atau ketika masinis membunyikan peluit kereta. Namun di akhir dari kunjungan saya, saya telah terbiasa dengan suara-suara itu sehingga saya dapat tidur sepanjang malam tanpa adanya interupsi. Saya telah menganggap lalu suara-suara itu.
Namun, ada berbagai interupsi lain yang tidak ingin saya anggap lalu! Misalnya, saya suka ketika saya sedang bekerja di depan komputer, suami saya tanpa terduga membawakan secangkir kopi untuk saya. Atau menerima telepon yang tidak terduga dari seorang teman akan membuat saya bersukacita.
Terkadang kita tergoda untuk menganggap lalu “interupsi ilahi” yang datang dari Roh Kudus daripada mendengarkan anjuran-Nya. Dia mungkin menjamah kita dengan suatu kesadaran bahwa kita perlu meminta pengampunan dari seseorang untuk sesuatu yang telah kita katakan atau lakukan. Atau Dia dengan tekun mengingatkan kita bahwa kita seharusnya mendoakan seseorang yang sedang mengalami krisis. Atau Dia menginsafkan kita bahwa kita tidak pernah sepenuhnya membagikan tentang Yesus kepada seseorang yang kita kasihi.
Ketika Roh Kudus berdiam di dalam kita, Dia mengajar kita, menginsafkan kita, menghibur kita, dan memimpin kita ke dalam kebenaran (Yoh. 14:16-17,26; 16:7-8,13). Apakah Anda peka terhadap interupsi suara-Nya? —CHK