Tersimpan Dalam Hati
Kalangan Sendiri

Tersimpan Dalam Hati

Puji Astuti Official Writer
      5515

Mazmur 119:11

Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

Bacaan Alkitab  Setahun: Mazmur 3; Matius 3; 1 Raja-Raja 19-20

Ketika saya lahir, kakek buyut saya, Abram Z. Hess, telah kehilangan penglihatannya. Ia dikenal luas karena keahliannya membuat pahatan kayu dengan mesin bubutnya—dan juga sebagai orang yang cakap mengutip banyak ayat Alkitab. Ia sering menyebut ayat-ayat itu secara berbalas-balasan dengan temannya, Eli. Dalam semangat untuk sedikit bersaing, mereka mengakui bahwa Eli menang dalam hal mengingat alamat ayat, tetapi kakek buyut saya unggul dalam hal mengingat isi ayat-ayatnya.

Kini keluarga kami mengenang Abram sebagai “Si Kakek Buta”. Kebiasaannya menghafal ayat Alkitab menjadi penolong baginya saat ia kehilangan penglihatannya. Namun, mengapa penting bagi kita untuk menghafal firman Allah?

Mazmur 119 mengajar kita bagaimana menaati Allah dengan menyimpan firman- Nya dalam hati kita. Pertama, dengan demikian, kita mempersenjatai diri ketika pencobaan datang (ay.11, Ef. 6:17). Kemudian, ketika kita merenungkan firman Allah, kita akan mengenal-Nya lebih dalam. Yang terakhir, ketika perkataan-Nya terukir dalam pikiran kita, kita akan lebih siap mendengar suara-Nya ketika Dia mengarahkan dan membimbing kita. Kita memakai bagian-bagian Alkitab dalam doa dan penyembahan kepada Allah serta dalam pengajaran atau kesaksian kepada orang lain (Kol. 3:16).

Firman Allah itu “hidup dan kuat” (Ibr. 4:12). Simpanlah harta tersebut “dalam hati [Anda]” (Mzm. 119:11) supaya firman itu menyertai Anda di mana pun Anda berada. —DHR

Firman Tuhan adalah kekuatan Allah yang akan mengubah hidup kita dan menerangi jalan kehidupan kita.

Ikuti Kami