Mazmur 27:3
Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itu pun aku tetap percaya.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 127; 1 Korintus 16; 1 Samuel 20-21
Ketika penjahat, lawan, dan tentara musuh mengepung dan menyerang kita, keluarga meninggalkan kita, dan orang-orang bersaksi dusta serta berlaku lalim terhadap kita, masih dapatkah kita menanggungnya? Masih dapatkah hati kita tenang?
Situasi yang sangat mengerikan di atas dialami Daud ketika menuliskan Mazmur 27. Namun, tidak terlihat nuansa pesimis, ketakutan, frustrasi, dan hal-hal sejenis itu dalam mazmur ini. Sebaliknya, mazmur ini bernuansa optimis, tenang dan kuat. Mazmur 27 ditulis dalam bentuk yang indah, yaitu A-B-B-A. Maksudnya adalah bahwa mazmur ini terbagi dalam empat bagian, yaitu: Ketenangan di dalam Allah (27:1-3) – Doa Pertama akan pertolongan Allah (27:4-6) – Doa Kedua akan pertolongan Allah (27:7-12) – Ketenangan di dalam Allah (27:13-14). Empat bagian tersebut mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada ketenangan tanpa doa dan doa membawa ketenangan di dalam Allah. Dalam situasi yang sangat sulit seperti itu, Daud berdoa, “Hatiku mengikuti firman-Mu: ‘Carilah wajah-Ku’; maka wajah-Mu kucari,” (27:8), “Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, … tuntunlah aku di jalan yang rata ….” (27:11). Daud setia mencari Tuhan dan mengikuti jalan-Nya sehingga Daud menjadi tenang di dalam Allah dan menyimpulkan, “Aku tetap percaya“ (27:3), “Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan ….” (27:13).
Saat kita menghadapi pergumulan besar di dalam kehidupan kita, saat kita merasa bahwa jiwa kita berada di tengah badai besar yang dahsyat, saat kita takut, gemetar, dan membutuhkan ketenangan lebih dari apa pun – itulah saat kita harus menekuk lutut dan berdoa. Hanya di dalam Allah, hati kita tenang, jiwa kita beristirahat, dan kita beroleh kekuatan hidup. [YAW]
Perlindungan paling aman bagi umat percaya adalah dalam hadirat Tuhan.