Hidup Dalam Penyesalan
Kalangan Sendiri

Hidup Dalam Penyesalan

Lestari99 Official Writer
      3772
Filipi 3:13b-14
Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 20; Matius 20; 2 Tawarikh 23-24

Frank Sinatra menyanyikan lagunya yang terkenal, “May Way” dengan salah satu syairnya berbunyi “regrets I have a few” (saya memiliki beberapa penyesalan). Seluruh lagu ini menceritakan bagaimana ia melakukan segala sesuatu dengan penekanan pada caranya sendiri. Saya yakin ada saat di dalam hidup kita ketika kita berharap dapat melakukannya dengan cara yang berbeda. Kita harus mengingatkan diri kita sendiri jika kita terjebak pada ingatan akan penyesalan masa lalu, kita tidak akan maju melainkan mundur. Tak seorangpun dapat mengendarai mobil jika ia hanya melihat pada kaca spion. Selalu akan ada konsekuensi yang harus kita bayar atas apa yang telah kita lakukan.

Rasa sakit yang datang dengan penyesalan akan membuat hidup Anda terhenti. Penyesalan ini akan menjadi siksaan yang tidak bisa Anda hilangkan begitu saja. Tidak peduli seberapa keras Anda mencoba, Anda akan ditawan oleh siksaan mental dimana sebagai orang Kristen Anda seharusnya menjadi saksi yang lebih baik bagi Kristus, namun Anda tidak dapat melakukannya.

Penyesalan akan merampok pikiran Anda. Tuhan tidak ingin kita hidup di masa lalu, namun di masa kini dengan mata yang tertuju pada masa depan yang gilang gemilang. Tuhan memiliki rencana, mimpi dan banyak tantangan besar di depan kita. Kita harus bergembira dan antusias menyambut segala kejadian yang akan datang dalam hidup kita, apapun bentuknya.

Tantangan besar yang kita hadapi di dalam hidup ini mungkin bisa dibandingkan dengan Yesus ketika IA mati di kayu salib. Yesus tidak berfokus pada dosa-dosa kita sehingga IA bersedia mati bagi dosa kita. Sebaliknya, Yesus berfokus pada peristiwa luar biasa ketika IA diminta untuk menjadi bagian di dalamnya... mati bagi semua dosa kita sehingga kita dapat hidup selamanya di surga bersama dengan-Nya. Yesus menderita, memikirkan Anda dan saya, namun Yesus melakukannya dengan perasaan sukacita karena dapat bersekutu dengan umat-Nya untuk selama-lamanya. Yesus tetap maju menghadapi segala tantangan dan kita pun perlu meneladani-Nya dengan terus maju menjalani hidup.

Kita harus berani untuk terus mengatakan “cukup” untuk penyesalan, dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Kita dapat memilih untuk hidup dalam kehidupan yang penuh dengan sukacita dan damai. Kita akan dipulihkan untuk berjalan dengan tujuan baru dan penuh makna. Mari kita bergembira menyambut level berikutnya di dalam hidup kita dan tidak melihat ke belakang... sebaliknya kita harus terus memandang-Nya!

Hidup dalam penyesalan adalah pilihan. Ketika Anda memilih untuk maju dan melepaskan segala penyesalan, Tuhan akan menyediakan segala kekuatan yang Anda perlukan untuk melakukannya.

Ikuti Kami