Otoritas Dalam Palungan
Kalangan Sendiri

Otoritas Dalam Palungan

Lori Official Writer
      111

Shalom saudara terkasih. Puji Tuhan! Perayaan puncak Natal sudah di depan mata. Apakah Anda bersukacita di dalam perayaan ini? Minggu ini kita akan merenungkan setiap hal terpenting yang perlu kita refleksikan di momen Natal ini.

 

Ayat Renungan: Yohanes 13: 3“Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.”

 

Kisah Natal kerap dimulai dari adegan palungan, yang menampilkan Maria sang perawan, pesan dari malaikat kepada Yusuf, hingga perjalanan Maria bertemu Elisabeth sepupunya yang juga tengah mengandung Yohanes pembaptis. 

Ayat renungan dari Yohanes 13: 3 menyampaikan, “Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.” Memberitahu kita bahwa Yesus tahu siapa Dia dan apa misi-Nya di bumi. Dia juga tahu bahwa Dia akan kembali kepada bapa.

Bapa Surgawi mengutus putra-Nya ke bumi dengan sebuah otoritas bahwa di dalam Dia ada kekuatan untuk menyelesaikan pertikaian, hak untuk mengendalikan, memerintah dan menentukan akhir dari segalanya. Dia adalah pribadi yang diberikan otoritas seperti disampaikan dalam Matius 28: 18, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.”

Kita tidak punya wewenang untuk mengampuni dosa, tetapi kita harus saling mengampuni sebagaimana Kristus mengampuni kita. Dialah yang memiliki wewenang untuk mengampuni dosa dan kuasa untuk mendamaikan setiap hal yang kacau. Melalui wewenang-Nya, kita disembuhkan, ditransformasi dan dibentuk menjadi serupa seperti gambaran-Nya setiap hari. 

Mungkin masih banyak dari kita yang berpikir bahwa Natal adalah sekadar perayaan atau mungkin peringatan. Tetapi bagi setiap orang yang memahami kebenaran, Natal memiliki makna bahwa Tuhan Yesus datang ke dunia untuk mengalahkan kematian dari maut akibat dosa. 

Jadi, Natal adalah momen untuk mengenang bahwa melalui kuasa dan otoritas Yesus, hal-hal yang mustahil menjadi mungkin. Peran kita adalah ambil bagian di dalam kisah Natal sini dengan menjadi pribadi yang diutus Tuhan untuk menyebarkan kabar baik kepada semua orang (Roma 1: 5). Apakah Anda bersedia menjadi pembawa kabar sukacita ini?

Ikuti Kami