Tuhan Yang Menderita Bagi Kita
Kalangan Sendiri

Tuhan Yang Menderita Bagi Kita

Puji Astuti Official Writer
      5201

Yesaya 53:3

Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 106; Lukas 18; Yosua 23-24

Ketika kita berpikir tentang Tuhan, kita biasanya mempertimbangkan bahwa faktanya Dia penuh kasih, kudus, berbelas kasihan, dan baik. Tapi ada hal lain yang perlu Anda tahu tentang Tuhan : Dia adalah Tuhan yang telah menderita. Kita jarang berpikir bahwa Sang Pencipta yang sempurna ini pernah mengalami pengalaman manusia, dimana kita menderita dan merasakan kepedihan. Masalahnya, mengapa Anda mau menderita jika seharusnya Anda tidak perlu mengalaminya?

Tetapi Tuhan telah mengalami penderitaan itu, dengan penderitaan yang tidak pernah bisa bayangkan. Dalam bukunya “The Cross of Christ”, John Scott berkata, “Tuhan kita adalah Tuhan yang menderita.” Dan saya pikir, dia benar.

Dengarkan bagaimana Yesaya menggambarkan penderitaan Yesus (yang adalah Tuhan) ketika harus menjalani jalan salib itu:

Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. ~ Yesaya 53:3-5

“Pria yang menderita” itulah Yesus. Tapi mengapa Tuhan mau menderita? Karena Dia mengasihi kita, yang artinya Dia juga masuk dalam penderitaan kita.

Ibrani 2:17-18 mengatakan kepada kita:

Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

Jika Anda menderita seorang diri saat ini, Yesus sedang bersama Anda disana. Ia merasakan penderitaan Anda saat ini. Berserulah kepada-Nya.

Ikuti Kami