Penyambutan Istimewa
Kalangan Sendiri

Penyambutan Istimewa

Puji Astuti Official Writer
      4200

Matius 21:9

Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 103; Lukas 15; Yosua 17-18

Menjelang perayaan Paskah, sebagaimana lazimnya kaum Yahudi kala itu Yesus berangkat ke Yerusalem. Namun kali itu, Ia tahu bahwa itu adalah terakhir kalinya Ia akan memasuki kota itu. Tuhan pun telah mempersiapkan sebuah skenario khusus, Yesus tidak akan memasuki kota itu sebagaimana biasanya.

Begitu mendekat ke Yerusalem bersama murid-murid-Nya, Yesus meminta dua orang murid-Nya mendahului untuk mengambil seekor keledai muda. Skenario penyambutan Tuhan itu telah di nubuatkan oleh Nabi Zakharia jauh-jauh hari sebelumnya, kurang lebih sekitar 400 tahun sebelumnya. Zakharia menuliskan, “Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” (Zakharia 9:9)

Tepat seperti yang dinubuatkan, entah bagaimana kabar kedatangan Yesus bisa tersiar, namun penduduk Yerusalem menyambut Yesus yang duduk di atas keledai muda bagaikan menyambut seorang raja.  Mereka begitu antusias bahkan berseru-seru: “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!” (Matius 21:9).

Tapi itu barulah adegan pertama, adegan selanjutnya sangat kontras. Mereka yang menyambutnya kemudian berbalik meminta “Sang Raja” itu untuk disalibkan. Semua itu terjadi hanya dalam hitungan hari. Bukankah ini gambaran mengerikan dari hati manusia?

Bagaimana dengan hati kita? Hari ini kita bisa mengagungkan Yesus dan memuji-muji Dia dengan tangan terangkat, namun kita tidak jauh berbeda dengan penduduk Yerusalem itu. Kita bisa kecewa dan akhirnya menolak Dia. Mengapa? Jika Anda menuntut sesuatu dari Yesus, Anda akan kecewa, seperti penduduk Yerusalem yang mengharapkan-Nya menjadi raja. Datanglah seperti wanita yang mengurapi kaki Yesus, datanglah untuk mengasihi Dia dan mengorbankan yang terbaik dari yang Anda miliki untuk menyenangkan Yesus. Hal itulah yang akan menjaga arah hati kita tetap kepada-Nya dalam keadaan apapun.

Menyelami kasih Yesus bukanlah ketika Anda meminta sesuatu dari-Nya, namun ketika Anda menaruh korban di mezbah-Nya.

Ikuti Kami