Jangan Buat Yesus Menangis Lagi
Kalangan Sendiri

Jangan Buat Yesus Menangis Lagi

Puji Astuti Official Writer
      5070

Lukas 19:41-42

Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 111; Lukas 23; Hakim-Hakim 9-10

Yesus memasuki Yerusalem dengan kemegahan, orang-orang merayakannya. Mereka tertawa. Mereka senang. Mereka mengalami waktu yang indah. Lalu apa yang Yesus lakukan? Dia melihat kota itu, dan Dia menangisi-Nya. Ditengah kerumunan itu, yang menggila, dan Yesus menangisinya. Kerumunan itu bersukacita, dan Kristus terisak-isak.

Mengapa Yesus menangis ketika melihat Yerusalem? Sebagai Tuhan yang maha tahu, Yesus tahu bahwa orang-orang yang sedang bersorak, “Hosana!” ini akan dengan segera berteriak, “Salibkan Dia!” Dia tahu bahwa salah satu murid-Nya, Yudas, akan mengkhianati-Nya. Dia tahu murid-Nya yang lain, Petrus, akan menyangkal Dia. Dia tahu bahwa Kayafas, imam besar itu, akan berkonspirasi dengan Pilatus,  Gubernur Roma, untuk membunuh Dia. Dan, Dia tahu masa depan Yerusalem. Melihat 40 tahun kemudia, Dia melihat kehancuran akan terjadi pada kota itu di tangan Kaisar Titus dan tentara Romawinya.

Yesus juga menangis karena masa pelayanan-Nya akan segera selasi. Waktu begitu singkat. Dia telah menyembuhkan penyakit mereka. Dia telah membangkitkan orang mati. Dia telah mentahirkan orang kusta. Dia telah memberi makan orang lapar. Dia telah mengampuni dosa mereka. Namun dalam sebagian besar waktunya, Dia ditolak. Yohanes 1:11 berkata, “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.” Jadi Dia menangis. Hal itu menghancurkan hatinya, dan hal ini masih terjadi.

Ketidak percayaan dan penolakan menghancurkan hati Tuhan, karena Dia tahu akibatnya. Tetapi ketika hati manusia tertutup, Dia menolak masuk secara paksa. Dia hanya akan mengetuk pintu hati itu, menunggu untuk diijinkan masuk. Dia memberi kita kemampuan untuk memilih. Tetapi ketika kita salah memilih sesuatu, Dia tahu dampak yang akan mengikutinya – baik dalam hidup ini dan juga yang akan datang. Dan hatinya hancur karenanya. (Greg Laurie/Harvest.og)

Setiap pilihan buruk yang kita buat, Yesus menangis karena hati-Nya hancur melihat umat yang Ia kasihi harus mengalami konsekuensi yang buruk.

Ikuti Kami