Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 137; Yohanes 14; 2 Tawarikh 36:22-23
Dalam salah satu versi mitos kisah Raja Arthur, diceritakan raja muda itu sedang bersembunyi di atas sebuah pohon. Ia merasa gelisah menunggu tunangannnya. Setelah jatuh dari pohon, ia merasa harus menjelaskan tentang dirinya kepada sang putri. Jadi, ia menceritakan kembali kisah bagaimana ia secara misterius berhasil menarik sebuah pedang dari sebongkah batu, sehingga ia diangkat menjadi raja.
"Begitulah aku menjadi raja," kata Arthur. "Aku tidak pernah bercita-cita jadi raja. Tapi sekarang aku sudah menjadi raja, dan aku tidak nyaman dengan mahkota yang kupakai, sampai aku jatuh dan melihatmu. Mendadak, untuk pertama kalinya aku merasa bahwa aku menjadi raja. Aku senang menjadi raja. Dan paling mengherankan, aku ingin menjadi raja yang terbijak, paling berani, dan paling agung daripada semua raja mana pun." Hanya dengan memandang orang yang dicintainya, karakter dan tujuannya pun berubah.
Perjumpaan dengan Tuhan Yesus, Sang kekasih hati sejati kita pasti mengubah hidup kita. Seperti apa yang dialami oleh Paulus dari seorang yang begitu kejam kepada orang kristen, tetapi ketika dirinya bertemu dengan Tuhan maka hidupnya benar-benar diubahkan. Ia tidak melihat dirinya lagi sebagaimana ia dahulu melihatnya. Paulus memandang dirinya dan orang-orang yang mengalami hidup baru sebagai ciptaan Allah yang memancarkan kemuliaan Allah (II Korintus 3:18).
Semakin kita melihat Tuhan maka kita akan menjadi pribadi yang berbeda. Kita ingin menjadi serupa dengan-Nya dan berkeinginan besar untuk menyenangkan-Nya setiap waktu.
Selain Yesus, tidak ada yang lain yang dapat mengubah hidup Anda secara radikal.