Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 96; Lukas 17; Daniel 11-12
Anda pasti pernah mendengar ungkapan seperti ini, "tidak ada satu pun makhluk hidup di dunia yang diciptakan hanya sendiri" Ini apa artinya? Artinya adalah setiap makhluk hidup membutuhkan makhluk hidup lainnya. Seperti halnya hewan dengan komunitasnya, manusia pun memerlukan sahabat atau kelompok manusia lainnya. Namun dalam kenyataannya, tidak semua manusia yang menyadari hal itu.
Bila dibagi dalam dua kelompok besar, ada dua jenis manusia, yakni yang pertama manusia yang bersosialisasi dan kedua manusia penyendiri. Dilihat dari definisi sederhananya, manusia sosial adalah manusia yang sadar bahwa mereka tidak dapat hidup sendiri dan oleh karena itu mereka berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya, sedangkan manusia penyendiri adalah mereka yang menganggap diri mereka dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain dan melihat interaksi adalah sebuah masalah.
Mungkin diantara kita ada yang berkata, jenis manusia penyendiri pasti banyak berasal dari orang-orang yang tidak percaya/kenal Yesus. Namun, siapa sangka bahwa orang kristen yang lebih memilih untuk menyendir, jumlahnya cukup banyak. Sungguh sedih bila melihat kenyataan itu karena Tuhan mengajarkan kepada murid-muridNya agar bersekutu dengan orang-orang seiman. Dalam I Yohanes 1:3 dikatakan bahwa yang disebut persekutuan orang percaya adalah "dengan Bapa dan AnakNya, Yesus Krisus" dan juga dengan sesama.
Tidak benar bila Allah hanya menginginkan kita bersekutu dengan-Nya. Kerinduan hati-Nya adalah anak-anakNya juga bisa saling bersekutu antarmereka, bahkan hal ini dapat dikatakan sebagai bagian paling mendasar dalam kehidupan. Seorang yang bernama Reuben Welch pernah menulis seperti ini, "Orang-orang Kristen berkumpul bukan karena mereka saling menyukai, melainkan karena mereka berbagi pengalaman hidup di dalam Yesus dan belajar bagaimana mencintai sesama sebagai satu keluarga dalam Allah."
Pertanyaan bagi kita sekarang, bagaimana kasih yang dalam ini dapat diwujudkan? Setidaknya ada 3 hal yang harus dilakukan, yakni pertama berjalan dalam terang Allah (I Yohanes 1:7); kedua, jujur terhadap dosa-dosa yang telah kita perbuat (ayat 8); terakhir, mengakui dosa-dosa itu dihadapan Allah untuk memohon pengampunan dan penyucian (ayat 9). Jika Anda ingin bertumbuh semakin serupa dengan Kristus dan belajar untuk saling mengasihi, tidak ada cara lain Anda harus memulainya dengan hidup bersekutu dengan orang-orang percaya lainnya, karena sesungguhnya Anda membutuhkan satu sama lain.
Tak seorang Kristen pun dirancang untuk hidup menyendiri.