Belajar Dari Kekalahan
Kalangan Sendiri

Belajar Dari Kekalahan

Lestari99 Official Writer
      8231
1 Samuel 17:45
Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 145; Yohanes 5; 2 Samuel 17-18

Seorang pelatih futbol berkata kepada timnya setelah kekalahan yang menyakitkan, "Kita hampir tidak belajar banyak dari suatu kekalahan." Kekalahan memang menyakitkan. Namun, kekalahan juga dapat diartikan sebagai kemenangan yang tertunda. Intinya adalah dalam sebuah kekalahan kita dapat menilai diri kita sejauh mana usaha yang telah kita lakukan. Selanjutnya kita dapat mengukur kekuatan lawan.

Ketika Daud menghadapi Goliat, ia pasti telah mendengar berita kekalahan Israel atas Filistin. Kekalahan yang menyakitkan bagi mereka yang memaknai sebuah usaha hanya dari sebuah hasil akhir. Apa yang tidak dilihat oleh Eliab, Aminadab dan Syaama, para kakak Daud, justru dilihat oleh anak lelaki Isai termuda dan bermuka kemerah-merahan ini.

Bagi Daud, kemenangan adalah sebuah proses. Dalam hal ini ia tidak hanya mengandalkan ketrampilan di medan perang. Sejak awal, ia telah mempersiapkan diri sebagai seorang pemenang yang meraih hal itu melalui sebuah proses dengan mengambil lima buah batu kali, dan tidak mau mengenakan pakaian perang Raja Saul. Dan yang lebih penting ia berkata, "Aku mengalahkan engkau dengan nama Tuhan semesta Alam."

Apakah kita juga telah belajar dari setiap kekalahan yang kita terima?

Nilai dan makna hidup justru lebih banyak kita timba dari sumur kegagalan, bukan dari gunung kesuksesan.

Ikuti Kami