Memilih untuk Bersukacita
Kalangan Sendiri

Memilih untuk Bersukacita

Lori Official Writer
      955

Selamat pagi! Saya berharap Anda dalam keadaan baik dan penuh sukacita. Seperti Firman pagi ini yang akan kita renungkan.

 

Ayat Renungan: Filipi 2: 14 - “Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan…”

 

Saat Anda membaca ayat di atas, apa yang Anda bisa sampaikan kepada diri Anda sendiri? Ya, ayat ini mengingatkan kita untuk melakukan segala sesuatu dengan hati yang berterima kasih dan bersyukur. Kenapa? Supaya kita tidak beraib dan tidak bernoda. Supaya sebagai anak Allah kita juga tidak bercela, bahkan kita ini bisa bercahaya seperti bintang di dalam dunia ini. 

Saudara yang dikasihi Tuhan, ternyata mengucap syukur ada hubungannya dengan menjadi terang. Jika Anda berkumpul dengan orang-orang yang sering mengkritik, kita bisa merasakan aura yang negatif. 

Mari kita bandingkan dengan orang yang dia bisa makan hari ini dengan tempe, tahu goreng dan sambal, tapi dia bilang, “Terima kasih Tuhan.” Atau saudara bertemu dengan seseorang yang pekerjaannya biasa-biasa saja, tapi dengan pekerjaannya itu dia bersuka cita dan dia bisa menjadi orang yang ekstra mile dan dia lakukan dengan tulus. 

Atau Anda bertemu dengan orang yang setiap kali menghadapi pencobaan, dia berkata “Jadilah kehendakMu Tuhan bahwa segala sesuatu pasti baik buat aku.” Kedua orang ini sama-sama memberikan dampak!

Saudara, hari ini Anda diberikan pilihan untuk menjadi seseorang yang bersungut-sungut atau bersukacita. Atau Anda juga bisa memilih mau menjadi cahaya atau membuat cahaya kita menjadi redup. 

Hari ini, cahaya Tuhan akan bercahaya di dalam perkataan, sikap dan tindakan jika Anda memilih mengucap syukur. 

 

© Maria Kaesmetan, Spiritual Life CBN

Ikuti Kami