Selamat pagi, saudara-saudari yang dikasihi. Di pagi yang baru ini, saya mengundang kita semua untuk merenungkan sebuah kebenaran yang mendalam dan penuh pengharapan: Saya ada bukan karena kecelakaan.
Ayat Renungan: Yesaya 44:2 (TB), "Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih!"
Pada hari kedua renungan kita ini, marilah kita mengakui dan merenungkan tentang tujuan unik yang Tuhan tetapkan bagi setiap satu dari kita. Tidak ada satu pun dari kita yang tercipta tanpa rencana dan tujuan Ilahi. Setiap detail dalam diri kita, baik personality, latar belakang, maupun tampilan fisik, telah dirancang dengan cermat oleh Sang Pencipta.
Kita mungkin pernah merasa tidak adil dengan keadaan yang kita alami, terutama bila kita berasal dari keluarga yang penuh tantangan. Kisah tentang keluarga yang "broken", pengalaman-pengalaman pahit, bahkan kepemimpinan yang kita jalankan dengan ketegasan, seringkali menimbulkan pertanyaan, "Mengapa Tuhan mengizinkan ini terjadi?"
Namun, dalam proses belajar dan pertumbuhan, ada momen-momen ketika kita menyadari bahwa semua yang kita alami telah membentuk kita menjadi individu yang kuat, disiplin, dan berhasil. Ketegasan dalam kepemimpinan, walaupun awalnya mungkin terlalu keras, sebenarnya merupakan bagian dari proses Tuhan mengasah kita menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bijaksana, dan penuh kasih.
Pengakuan dan permintaan maaf di hadapan orang-orang yang pernah kita sakiti atau menyakiti kita merupakan langkah pertama menuju transformasi kehidupan yang berlandaskan kasih. Ini adalah contoh nyata bagaimana Tuhan menggunakan segala sesuatu untuk kebaikan kita, membentuk kita menjadi gambar-Nya, menjadi sosok yang penuh kasih karena Allah adalah Kasih.
Pertanyaan Renungan: Saya tahu bahwa Tuhan secara unik menciptakan saya. Area mana dari personality, latar belakang, dan tampilan fisik yang masih susah untuk saya terima?
Di pagi hari yang cerah ini, saya mengajak kita semua untuk merenungkan dan menerima desain unik yang Tuhan berikan kepada setiap satu dari kita. Marilah kita memandang ke dalam diri sendiri dan menemukan keindahan serta kekuatan yang telah Tuhan tanamkan dalam diri kita, meskipun kadang terasa sulit untuk diterima.
Mari kita memulai hari ini dengan hati yang penuh syukur atas segala desain dan rencana Tuhan dalam hidup kita. Semoga kita makin mengerti bahwa setiap detail dalam hidup kita, tidak peduli seberapa kecil atau besar, adalah bagian dari karya agung Tuhan yang sempurna. Dengan demikian, kita dapat hidup dengan lebih percaya diri, penuh kasih, dan selalu mengingat bahwa kita tidak pernah ada karena kecelakaan, melainkan sebagai bagian dari rencana indah Sang Pencipta.
Selamat menjalani hari dengan penuh kasih dan penghargaan terhadap diri sendiri dan rencana Tuhan bagi kita. Tuhan memberkati.
@ Nely Hergendi, diinspirasi dari The Purpose of Driven Life