Pembawa Damai Bagi Semua Orang
Kalangan Sendiri

Pembawa Damai Bagi Semua Orang

Lori Official Writer
      4457

Ayat Renungan:

Matius 5:9, "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."

Roma 12: 18, "Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!"

 

Hari ini kita melangkah lebih jauh tentang bagaimana menjadi seorang pengikut Kristus yang missioner! Salah satu yang tercatat di dalam Alkitab bisa kita baca dari kitab Matius 5: 9, dikatakan di sana .“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” Salah satu ciri dari pengikut Kristus yang missioner adalah menjadi “pembawa damai”. 

Kata “Damai” di sini merujuk kepada arti kata Ibrani yaitu shalom. Shalom memiliki makna hidup dengan “adil, damai, penuh kebaikan, kebenaran dan kesejahteraan”. Sikap ini yang ditekankan Tuhan Yesus untuk dimiliki oleh orang-orang percaya, bahwa kita adalah orang-orang yang membangun kehidupan yang harmonis dengan orang lain (Roma 12: 18)  maupun juga dengan Tuhan sendiri.

Bahkan Yesus sendiri datang ke dunia sebagai pribadi yang membawa damai untuk kita. Sebagaimana disampaikan dalam Yesaya 9: 6, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” Dia adalah “Pembawa Damai” bagi umat manusia dan melalui misi perdamaian-Nya, Tuhan Yesus menyatukan kembali hubungan manusia dan Allah. 

Jika Tuhan Yesus sendiri sudah memberikan kita teladan tersebut. Lalu apa yang sebenarnya bisa kita lakukan untuk menjadi sosok pembawa damai bagi orang-orang di sekitar kita? Tuhan menghendaki seluruh hidup kita menghasilkan buah, salah satunya adalah menjadi “shalom” bagi semua orang baik melalui pekerjaan kita, keluarga kita, dalam cara kita menangani keuangan, hubungan pertemanan maupun sosial kita. Pembawa damai biasanya adalah orang-orang yang mampu membangun persatuan melampaui perbedaan suku, agama dan ras tertentu. Pembawa damai juga merupakan seseorang yang mampu mendobrak sekat yang membatasi hubungan dengan orang lain. Dan kita punya tanggung jawab untuk mencerminkan cara hidup Kristus bagi semua orang.

Setiap minggu kita diingatkan soal hal ini setiap kali doa menerima berkat, seperti disampaikan “Damai sejahtera yang dari Tuhan menyertai kamu sekalian”. Artinya, sepulang dari ibadah gereja, saat kita menjalani satu minggu ke depan, dari Senin sampai Minggu, kita terus membagikan damai dari Tuhan kepada orang lain. 

“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.” Bilangan 6: 24-26

Hari ini mari mengambil langkah berani untuk mengasihi orang lain dan senantiasa menjadi pembawa damai bagi semua orang. 

 

Action: Trauma, rasa kecewa dan pengalaman buruk lainnya bisa menjadi penyebab seseorang sulit membuka diri bagi orang lain. Tapi pagi ini mari menghadapi setiap penghalang ini supaya kita bisa mendapat berkat damai sejahtera dari Tuhan untuk kita bagikan kepada orang lain.

Ayat Hafalan: Matius 5:9, "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."

Ikuti Kami