Miskin di Hadapan Allah
Kalangan Sendiri

Miskin di Hadapan Allah

Samuel Agus Santoso Contributor
      2821

Matius 5:3

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”

 

Bacaan Setahun : Amsal 16; Galatia 5; 2 Tawarikh 4-5

Jika membaca ayat ini sekilas, pasti kita bingung dan tidak mengerti apa yang dimaksud oleh ayat tersebut. Karena apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan, tentu sangat kontradiksi dengan pandangan dunia. Mungkin Anda pernah mendengar slogan: muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga. Dalam hati, enak banget ya. Kehidupan sepertinya selalu bahagia, sukacita tanpa derita. Bahkan akhir hidupnya pun masuk Surga. Jika dilakukan survei, pasti setiap orang mau hidup seperti itu. Tetapi apakah benar demikian?

Yesus dalam Khotbah di Bukit, mengajarkan murid-muridNya tentang siapakah yang akan diberkati dan masuk ke dalam kerajaan surga. Di dalam pesan-Nya itu jelas dikatakan, yang masuk ke dalam kerajaan surga adalah orang yang miskin di hadapan Allah. Kenapa begitu?

Pertama, orang miskin yang bersih kelakuannya. Seperti tertulis di dalam Amsal 28:6 Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya dari pada orang yang berliku-liku jalannya, sekalipun ia kaya.” Dalam terjemahan yang lain, kata bersih kelakuannya adalah tulus hati atau jujur. Ini berarti, hidup orang itu meskipun miskin, tetapi dalam kebenaran. Hidupnya seturut dengan Firman Tuhan.

Kedua, orang miskin yang memiliki hikmat. Seperti tertulis dalam Pengkhotbah 4:13“Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.” Hikmat berarti dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat. Orang berhikmat akan selalu merasa dirinya orang yang lemah dan minta pimpinan Tuhan. Jadi jika orang itu dikatakan miskin, tetapi dia hidup dengan takut akan Allah, orang miskin itu kelak akan menggantikan raja yang bodoh.

 

Sahabat, kalau ingin hidup kita diberkati Tuhan dan masuk ke dalam kerajaanNya, mari kita hidup dengan jujur dan dipimpin oleh hikmat Tuhan. Jangan percaya slogan muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga lagi ya. GBU.

 

Renungan ini dibuat oleh Samuel Agus Santoso.

Ikuti Kami