Matius 23: 11-12
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Bacaan setahun : Amsal 9; Yohanes 19; Kidung Agung 1-3
Kata pelayanan adalah salah satu kata yang sangat lekat dengan kekristenan. Yesus telah mengajarkan dan memberikan teladan bagaimana seorang Kristen menjadi pelayan bagi sesamanya.
Di dalam Alkitab, pelayan memakai kata Yunani 'doulos', 'diakonos' dan 'huparetes'. David Bennett dalam bukunya "Leadership Images from the New Testament" menulis bahwa 'doulos' mengacu kepada seseorang yang berada di bawah otoritas orang lain, sedangkan 'diakonos' lebih menekankan kerendahan hati untuk melayani orang lain. Dan 'huperetes' diartikan sebagai 'bawahan' (underlings, sub-ordinate). Dapat disimpulkan bahwa konsep pemimpin dalam Alkitab adalah hamba yang rela hati mengambil tempat terendah dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan karena pelayanannya kepada orang lain.
Yesus mengajarkan kita, umat-Nya untuk menjadi pemimpin yang melayani dan memiliki kerendahan hati. Oleh karenanya, kita harus melayani dimanapun, apapun, kapanpun untuk Tuhan. Namun seringkali dalam tugas pelayanan kita di dunia ini, ada saja tantangan, hambatan, dan godaan. Tapi saya akan membagikan empat kunci untuk melewatinya, disingkat dengan AMIN.
A : Andalkan Roh Kudus (Yeremia 17:5 dan 7). Jangan andalkan kekuatan diri sendiri. Andalkan Tuhan, sang penolong.
M : Miliki kerendahan hati (Filipi 2:2-3). Seorang pelayan Tuhan tidak boleh mencari puji-pujian yang sia-sia. Kita harus menganggap yang lain lebih utama dari pada diri sendiri.
I : Iman yang kuat (Roma 10:8-10). Miliki iman yang kuat untuk meraih Kerajaan Allah.
N : Nikmati berkat Tuhan (Matius 10:8-10). Kita tidak boleh mengejar upah atau keuntungan. Karena Tuhan sudah menyediakan upah bagi para pelayanNya.
Sahabat, ayo semangat lagi dalam melayani Tuhan. Jangan lelah bekerja diladang-Nya Tuhan! Mari kita bagikan firman hari ini juga kepada orang terdekat kita, agar mereka juga bisa melaksanakan rencana-Nya Tuhan.
Renungan ini dibuat oleh Samuel Agus Santoso.