5 Kunci Hidup Merasakan Kepuasan Sejati Menurut Filipi 4
Kalangan Sendiri

5 Kunci Hidup Merasakan Kepuasan Sejati Menurut Filipi 4

Lori Official Writer
      6243

Filipi 4: 12-13

Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

 

 

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 63; Markus 7; Bilangan 9-10

Penulis Mark Twain pernah bilang, “Membanding-bandingkan adalah awal dari matinya sukacita.” Aku merasa tidak bahagia dalam hidup. Jebakan membanding-bandingkan diri dan merasa tidak puas dengan apa yang kita punya menjadi budaya di masyarakat kita. 

Di masa sekarang, sosial media menjadi tempat dimana seseorang bisa membanggakan diri dari berapa banyak jumlah teman atau pengikutnya. Atau brand barang yang kita gunakan menjadi standar dari ukuran tingkat sosial kita. Bahkan baru-baru ini, anakku datang ke sebuah rumah yang dinilainya bagus dan bertanya kepadaku kapan kami akan punya rumah seperti itu. Perasaan tidak puas ini tampaknya sudah muncul sejak kita kecil.

Bagaimana kita menghadapi pikiran dan perasaan yang membuat apa yang kita punya seolah belum cukup?

Aku percaya kita bisa memetik pelajaran berharga dari Filipi 4. Paulus mendirikan sebuah gereja di Filipi saat memulai misi pelayanan keduanya lalu dia menulis surat kepada jemaat di Filipi. 

Setelah gereja mula-mula menghadapi penganiayaan, Paulus menghadapi berbagai macam ujian iman. Itu adalah tema besar yang ditulis oleh Paulus di sepanjang tulisannya.

Paulus mengakhiri surat itu dengan mengingatkan jemaat di Filipi bahwa kewarganegaraan mereka ada di surga (Filipi 3: 20). Karena pengetahuan kita tentang siapa kita di dalam Kristus dan warisan masa depan kita melalui Dia, kita bisa terdorong untuk menghidupi iman kita melalui prinsip-prinsip yang disampaikan oleh Paulus di suratnya.

Ada 5 hal yang diajarkan dalam Filipi 4 kepada kita tentang kepuasan sejati.

1. Berdiri Teguh (Filipi 4: 1)

Menjadi apa kita bagi dunia bukanlah tujuan kita selama hidup. Sampai Yesus membuat segala sesuatunya utuh dan benar, kita harus berdiri teguh dalam iman. Dengan menyadari kewarganegaraan kita di surga, kita memiliki tanggung jawab untuk tetap berdiri teguh dalam iman. Kebenaran ini harusnya membuat kita tetap memiliki harapan.

2. Bersukacita (Filipi 4: 4)

Paulus dengan tegas memerintahkan gereja untuk selalu bersukacita di dalam Tuhan. Terlepas dari keadaan kita, kita harus selalu mengungkapkan sukacita kita di dalam Kristus. Saat menceritakan semua perbuatan Tuhan dalam hidup kita, kita menyadari betapa diberkatinya kita. Pikiran kita terfokus bukan kepada kekurangan yang kita miliki atau pada apa yang tidak kita miliki, melainkan pada bagaimana hidup kita cukup di dalam Kristus.

3. Jangan cemas (Filipi 4: 6)

Paulus memberitahu orang Filipi untuk tidak cemas tentang apapun juga. Perasaan tidak mampu memang sering membuat kita cemas. Tapi, kita harus menyerahkan perhatian kita kepada Tuhan karena Dia peduli pada kita.

4. Izinkan damai sejahtera Tuhan menguasai hidupmu (Filipi 4: 7)

Paulus menyampaikan kepada jemaat di Filipi tentang janji damai sejahtera Alah yang melampaui pengertian apapun. Sebagai orang percaya, kita harus membiarkan damai sejahtera itu masuk ke dalam hidup kita, terutama di saat-saat kita mulai merasa tidak puas. 

5. Lakukan apapun yang kamu kerjakan dengan kekuatan dari Tuhan (Filipi 4: 13)

Setelah Paulus menemukan identitas dan nilainya di dalam Yesus Kristus, dia dengan percaya diri berkata bahwa dia bisa melakukan segala sesuatu dengan kuasa Allah yang menyertainya. Pelajaran bagi orang-orang percaya adalah bahwa apapun yang kita lakukan dengan mengandalkan kuasa Tuhan pasti berhasil. 

Aku masih suka membanding-bandingkan diriku dengan orang lain. Aku masih merasa belum cukup dengan apa yang aku miliki saat ini. Tapi hari ini, aku disadarkan kembali tentang kasih karunia Allah, bahwa kita hanya akan puas saat kita menyadari identitas kita di surga dan mau menerima sukacita dan damai sejahtera Tuhan tinggal di dalam hidup kita.

Jadi, apakah kamu masih suka membanding-bandingkan diri dengan orang lain? Ini saatnya memfokuskan pikiran dan pandanganmu kepada Kristus.

 

Hak cipta Cortney Whiting, disadur dari Crosswalk.com


Kamu diberkati dengan renungan harian kami? Jika kamu rindu supaya orang lain juga diberkati sepertimu, mari dukung kami untuk terus menjangkau melalui konten-konten yang kami sediakan lewat pelayanan media kami.

 

Kamu bisa menjadi mitra Jawaban.com dengan berdonasi 50 ribu setiap bulannya bersama kami. Kabar baiknya, bagi kamu yang berdonasi sebesar 250 ribu setiap bulannya akan mendapatkan bonus satu buah kaos Polo. Jadi, buat kamu yang tergerak untuk bergabung yuk DAFTAR DI SINI.

Ikuti Kami