Filipi 4: 11
Kukatakan ini
bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Amsal13[/kitab]; [kitab]Galat2[/kitab]; [kitab]IRaja7-8[/kitab]
Bayangkan ketika
Anda sedang berada dalam perjalanana bisnis. Lalu Anda menerima pemberitahuan
bahwa jadwal pulang Anda menjadi lebih awal. Ini artinya bahwa Anda akan
ketinggalan penerbangan sesuai jadwal atau Anda harus meninggalkan pertemuan
bisnis Anda sebelum jadwal keberangkatan Anda. Nah, masalahnya adalah Anda akan meninggalkan urusan penting itu sebelum tuntas.
Tangan Anda akan
mulai berkeringat dan perut Anda mulai mules Mungkin tekanan darah Anda akan
naik dan jantung Anda akan berdebar-debar. Apakah Anda bisa merasakannya? Hidup
di dunia yang serba menggantung dan berubah-ubah adalah hal yang paling tidak menyenangkan.
Anda tidak memilih alternatif untuk menjadwalkan ulang penerbangan dan berharap
akan ada peluang untuk bisa menukarnya dengan penerbangan lain yang tersedia. Tetapi Anda hanya menerimanya dengan pasrah.
Ketika sesuatu
hal tidak sesuai dengan yang kita rencanakan. Saya mulai belajar untuk mencoba melakukan beberapa cara bijak ini.
Pertama,
berpikir dengan pilihan-pilihan. Hal ini mungkin bisa dilakukan saat bercampur
dengan rasa frustrasi dan bertanya, “Ok. Apa pilihan lain yang harus saya
lakukan?” Jika Anda tidak bisa menyeberangi gunung, tanyalah bagaimana caranya
bisa menikmati alam sekitar. Dan jika Anda tidak bisa menemukan jalan, cari cara untuk menemukan terowongan yang bisa dilalui.
Selanjutnya adalah
‘berdoalah’! Ya, Tuhan memang tidak mungkin akan memberi Anda penerbangan spesial
sebagai ganti perubahan jadwal penerbangan Anda. Atau membuat operator maskapai
penerbangan harus menunggu waktu yang lama untuk menerbangkan pesawat karena
ada sesuatu yang ditunggu. Tetapi Tuhan tahu yang terbaik untuk Anda. Dia barangkali memberi kebijaksanaan dalam memikirkan pilihan yang tepat.
Setelah berdoa,
berbicaralah pada diri sendiri. Katakan seperti ini, “Jangan panic. Ini bukan
akhir dari segalanya. Kehidupan adalah waktu yang panjang dan setiap masalah
ada solusinya.” Kalimat ini akan memberi Anda stimulus positif untuk tetap tenang. Daripada harus diselimuti emosi, rasa marah dan kekhawatiran yang berlebihan.
Daud, seorang
yang pernah mengalami rasa frustrasi yang begitu mendalam bahkan menyarankan
untuk ‘berdiam diri dihadapan Tuhan dan menantikan-Nya’. Samuel, nabi yang
mengurapi Daud juga mengalami hal serupa, ketika dia harus menanti tujuh tahun
yang panjang untuk menerima banyak sekali sakit hati dan kekecewaan. Tetapi dia
berhasil melaluinya dengan terus percaya kepada Allah. Tidak heran dia juga berteriak,
“Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! (Mazmur 27: 13).
Meskipun
kehidupan tampak begitu abstrak dan gila, Allah melihat polanya secara detail dan hanya Dialah
yang mengetahuinya. Itu sebabnya Anda bisa mempercayainya untuk bisa melewati
rintangan yang menghalangi kemajuan Anda. Itulah satu-satunya cara Anda dan Paulus berkata, “..aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.”
Jangan pernah menyerah dengan segala ketidakpastian hidup Anda, serahkanlah kekuatiranmu pada Tuhan