Matius 5: 37
Jika ya, hendaklah kamu katakana: Ya, jika tidak, hendaklah kamu katakana: Tidak
Bacaan Alkitab
Setahun: [kitab]Mazmu24[/kitab];
[kitab]Matiu24[/kitab]; [kitab]Kejad47-48[/kitab]
Tak lama sebelum kematian menjemputnya, Duke dari Burgundy memimpin Dewan Kabinet Perancis. Pada saat itu, para menteri membuat sebuah proposal yang akan melanggar sebuah perjanjian, namun akan mendatangkan berbagai keuntungan penting bagi negara. Ada banyak alasan yang diberikan untuk membenarkan perbuatan itu. Duke mendengarkan dengan diam, dan ketika semua orang telah menyampaikan pendapatnya, ia kemudian menutup rapat tanpa memberikan persetujuan. Sambil meletakkan tangannya di atas Salinan perjanjian yang asli, ia berkata dengan suara tegas, “Saudara-saudara, kita telah mempunyai sebuah perjanjian!”
Tentunya perbuatan Duke sangat tidak setia atau tidak konsisten karena di satu sisi dia tidak dengan sepenuh hati menyetujui perjanjian itu. Dan di sisi lain, Duke malah mengakui perjanjian itu ada. Firman Tuhan berkata bahwa, “Jika ya, hendaklah kamu katakan: Ya…” Ayat ini mengingatkan kita untuk bertindak dan berbicara dengan tegas dan konsisten. Bila Anda berjanji, tepatilah janji itu. Bila Anda membuat suatu komitmen, hormatilah itu. Dan bila Anda menerima suatu tanggung jawab, jalankanlah dengan penuh tanggung jawab.
Sebab kejujuran dan kredibilitas kita membuktikan siapa kita dan bagaimana orang lain mempercayai kita dalam sebuah tanggung jawab. Jika orang Kristen sendiri memiliki karakter ini, tentu saja orang lain akan percaya dan berkata, “Ia berjanji; itu sudah cukup bagi saya”. Kesaksian indah itu tidak hanya membuat orang percaya mendapat kesempatan melakukan perkara-perkara sederhana, tetapi juga akan dipercayakan perkara yang lebih besar, termasuk berbicara tentang kasih Tuhan.
Kesetiaan membuktikan siapa kita dimata orang lain