Hidup Dalam Ilusi
Kalangan Sendiri

Hidup Dalam Ilusi

Theresia Karo Karo Official Writer
      7167

Maleakhi 2:17
Kamu menyangka, “Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata Tuhan”.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu60[/kitab]; [kitab]marku10[/kitab]; [kitab]iitaw31-32[/kitab]

Ilusi didefinisikan sebagai “persepsi yang salah terhadap kenyataan”. Para pesulap mengandalkannya untuk mengelabui penonton. Namun, ada beberapa ilusi yang dapat berakibat fatal. Contohnya, bila kita mengejar fatamorgana yang terlihat seperti air di padang gurun, kita bisa mati kehausan.

Selain itu ada pula ilusi yang paling berbahaya dalam hidup, yakni ilusi rohani. Pada zaman Maleakhi, para pria tidak lagi menganggap serius janji pernikahan dan menceraikan istri mereka tanpa alasan yang adil ([kitab]malea2:10-17[/kitab]). Mereka menyangka bahwa, “Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata Tuhan; kepada orang-orang yang demikianlah Ia berkenan” ([kitab]malea2:17[/kitab]). Orang-orang pada masa itu tidak mengikuti cara pandang Allah.

Kita semua cenderung menipu diri sendiri. Karena terselubung oleh dosa, kita tidak mampu membedakan antara benar dan salah. “Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu, ... siapakah yang dapat mengetahuinya?” ([kitab]yerem17:9[/kitab]).

Hidup dalam ilusi seperti itu harus diganti dengan hidup dalam kenyataan. Hal ini mungkin baru akan terwujud setelah kita berhasil melewati saat-saat yang sulit. Di mana kesengsaraan dan luka menjadi jalan untuk menyingkirkan kepalsuan hidup kita, sehingga kita dapat mengisi kekosongan hidup kita dengan kebenaran.

Jika kita mengandalkan Roh Allah untuk membantu kita mempelajari dan menaati ajaran-ajaran Alkitab, maka ilusi bisa digantikan dengan kebenaran kasih Allah dan pengampunan dalam Kristus. Karena hanya kebenaran inilah yang sanggup memuaskan kerinduan hati kita yang terdalam dan menuntun kita pada hasrat untuk menjadi serupa dengan Dia. (Sabda.org/Dennis De Haan)

Agar tidak terjerumus ke dalam kesalahan, peganglah teguh kebenaran.

Ikuti Kami