Kecelakaan atau Rancangan?
Kalangan Sendiri

Kecelakaan atau Rancangan?

Theresia Karo Karo Official Writer
      6670
Mazmur 19:2
Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu53[/kitab]; [kitab]marku3[/kitab]; [kitab]yesay59-60[/kitab]

Kembali lagi ke awal, di mana Alkitab dibuka dengan pernyataan yang hebat ini, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Kejadian 1:1). Alangkah sederhananya kata-kata itu. Namun makna yang dikandungnya begitu dalam!

Dyson Freeman, salah seorang ilmuwan brilian di masanya, pernah menulis bahwa hukum-hukum alam ditandai dengan “kesederhanaan dan keindahan matematis yang paling besar”.

Kita mungkin memang bukan seorang ilmuwan atau ahli matematika, namun pernyataan tadi cukup membuat kita terpesona. Bila tidak ada Sang Perancang -tidak ada Allah Pencipta- bagaimana mungkin alam semesta ini dapat menjadi sebuah sistem yang berjalan menurut hukum, dan ditandai dengan keindahan serta kesederhanaan? Mungkin kita pernah bertanya, mengapa alam semesta kita tidak kacau? Siapa yang mengaturnya sedemikian rupa?

Terdapat satu penjelasan untuk menjawabnya, yakni Allah yang tertulis dalam Alkitab. Seperti tertulis dalam Roma 1:20, “Sebab apa yang tidak tampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat tampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.”

Jika hanya keberadaan Allah-lah yang mampu menjelaskan seluruh alam semesta ini, hal itu tentu benar juga untuk kehidupan kita. Sebab kita bukan suatu makhluk yang muncul atas ketidaksengajaan, tetapi kita adalah makhluk yang dirancang oleh Pencipta yang memiliki kuasa dan hikmat tanpa batas. Carilah Dia dalam apa yang telah dirancang-Nya dan Anda akan melihat-Nya di situ. (Sabda.org)

Ketahuilah bahwa rancangan ciptaan mengacu pada Sang Perancang.


Ikuti Kami