Biar Kecil Namun Berarti
Kalangan Sendiri

Biar Kecil Namun Berarti

Lori Official Writer
      6906

Lukas 16:10

Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

 

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu54[/kitab]; [kitab]Marku4[/kitab]; [kitab]Yesay61-62[/kitab]                

Ada sebuah lagu dalam Kidung Rohani yang diawali dengan sebuah metafora yang indah ini: Tetes air berkumpul menjadi sungai. Pasir laut bertimbun menjadi bukit.
Bukankah ini seperti semua cita-cita kita? Bahwa segala yang besar dimulai dari hal yang kecil. Seperti penulis novel yang mulai menulis bukunya dari kalimat per kalimat. Malah mungkin untuk mencapai tahap itu, ia masih harus terlebih dahulu belajar hal yang paling mendasar seperti mempelajari subjek, kata kerja, dan predikat di sekolah bahasa. Arsitek merancang bangunannya yang rumit mulai dari bata demi bata. Malah sebelumnya ia memulainya dengan hal yang lebih kecil, dengan goretan-goretan pensil di sehelai kertas.

Begitu juga tokoh-tokoh Alkitab yang dipercayakan Allah untuk memimpin sebuah bangsa. Daud, misalnya, mempunyai keberanian untuk menghadapi raksasa Goliat karena sebelumnya ia sudah menghadapi beruang dan singa (1 Samuel 17: 34-37). Lalu, setelah ia mampu menaklukkan Goliat, Daud juga dapat menghadapi beban yang lebih berat saat menghadapi Saul. Lalu Musa dapat memimpin jutaan orang Israel karena ia telah menghabiskan waktu 40 tahun menggembalakan domba (Keluaran 3:1), dan Stefanus menjadi martir karena ia sudah terbiasa mematikan kedagingan setiap hari demi mengabarkan injil (Kisah Rasul 6-7).

Untuk mencapai tahap itu, dibutuhkan latihan yang progresif. Sama seperti seorang anak berusaha berjalan dan berlari, yang awalnya dimulai dari perjuangan merangkak. Karena itu jangan terkejut bila perjalanan iman kita juga bisa terasa curam. Segalanya dimulai dari hal kecil. Kita belajar iman dengan percaya kepada Allah dalam hal-hal kecil, seperti masalah dan kekhawatiran kecil yang mengganggu hidup kita sehari-hari. Tetapi kemudian dengan tiap-tiap langkah iman, kita melihat mujizat-mujizat kecil. Dengan perjalanan-perjalanan ini iman kita akan terus bertumbuh, hingga kita tidak lagi merasakan kekhawatiran apa pun akan hari esok.

Jangan pula terkejut jika melayani Allah juga akan terasa semakin sulit dari waktu ke waktu. Karena dengan hal itu Allah melatih kita. Kita diajar untuk semakin bersikap rendah hati dalam melakukan hal-hal kecil, agar kita juga bisa bersikap rendah hati dalam melakukan hal-hal besar. Sama seperti Paulus yang telah dipercayakan Allah untuk memikul beban pelayan besar dengan penuh kerendahan hati.

Demikian pula dengan kita saat ini, pelayanan kecil seperti membersihkan toilet gereja atau menyusun kursi adalah hal awal yang akan mempersiapkan kita untuk melakukan hal besar.   Karena itu jangan pernah menimbang-nimbang pelayanan yang kita lakukan, sebab hal terkecil yang kita lakukan dengan penuh ketaatan dan kerendahan hati akan menjadi berarti.


Latihan membuat setiap orang menjadi terlatih dan fasih, begitu pun dengan melatih iman

Ikuti Kami