Efesus 4: 31
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
Bacaan
Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu50[/kitab]; [kitab]Filip1[/kitab]; [kitab]Yesay53-54[/kitab]
Banyak dari kita tentu tidak berkeinginan untuk membunuh orang lain secara fisik, tetapi seringnya kita menginginkan seseorang mati bukan? Apakah Anda pernah membenci seseorang? Atau mari saya ganti pertanyaan dengan: Apakah Anda pernah membenci orang lain dan mengharapkan sesuatu yang buruk terjadi kepadanya? Ya, itulah yang dimaksud dengan membunuh dari dalam hati.
Yesus pernah berkata dalam perikop khotbah di bukit Matius 5: 21-22, “Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala”.
Hal serupa juga dituliskan dalam 1 Yohanes 3: 15 bahwa , “Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya”. Kata ‘membenci’ yang digunakan dalam ayat ini bias berupa ‘kebiasaan menghina’. Bukan hanya sekedar berbicara soal hanya emosi sesaat tetapi dalam bentuk kebencian yang sudah mengakar.
Tetapi tanpa sadar, kita seringnya kehilangan kendali dan berubah menjadi pembunuh yang bersembunyi di dalam hati. Alkitab memang tidak mengatakan bahwa ketika kita marah dan mulai menyumpahi seseorang, maka kita adalah pembunuh. Tetapi Alkitab berbicara tentang kebencian yang mengakar. Kebencian yang timbul di dalam hati akibat kehilangan kesabaran akan orang lain.
Kebencian yang dimaksud digambarkan seperti saat seseorang merasa benci dengan orang lain, ia pun berpikir untuk menghancurkannya dan mencari cara untuk bisa melakukan hal itu. Tindakan itulah yang dimaksudkan dengan membunuh seseorang di dalam hati. Pikiran demikian adalah dosa dihadapan Tuhan.
Jadi meskipun kita tidak pernah membunuh secara fisik, tetapi kenyataannya kita menjadi pembunuh dari dalam hati. Setiap orang tentu pernah mengalami itu bukan? Jika demikian, mari mintalah kepada Tuhan kekuatan untuk bisa mengekang hati dari kebencian yang mengakar dan tak terkendali.
Akar dari segala kejahatan timbul dari hati, jadi jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan.