Bekal yang Terpenting
Kalangan Sendiri

Bekal yang Terpenting

Lois Official Writer
      5002
Show English Version
    Pengkhotbah 2:26
 "Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat,  pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin."

Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu120[/kitab]; [kitab]yehez48[/kitab]; [kitab]yehez29:17-21[/kitab]; [kitab]yehez30:1-19[/kitab]

Pada suatu hari di New York listrik padam. Ada dua orang yang tinggal dalam satu kamar di sebuah apartemen, mereka baru pulang dari kantor mereka. Mereka berdua sangat lelah, padahal kamar mereka berada di tingkat ke-30. Karena listrik masih padam, mereka yang biasanya naik turun menggunakan lift, terpaksa harus melewati tangga biasa.

Agar tidak kehausan dan kelaparan di tengah-tengah anak tangga, mereka membeli makanan dan minuman untuk bekal. Lalu mereka menaiki satu persatu anak tangga yang ada. Berkali-kali mereka berhenti untuk beristirahat, makan dan minum dari bekal yang mereka bawa.

Akhirnya mereka sampai juga di depan pintu kamar. Tetapi rupanya kamar kunci kamar mereka tertinggal di dalam mobil yang mereka parkir di dasar gedung tersebut.

Walaupun banyak barang yang mereka bawa dan persiapkan, tapi semuanya sia-sia jika mereka tidak membawa barang yang paling penting.

Sama halnya di dalam kehidupan ini. Manusia menyiapkan banyak bekal untuk dirinya sendiri ataupun keluarganya dengan berpikir bahwa semua itu diperlukan. Memang semua itu diperlukan, tapi seringkali manusia melupakan hal yang terpenting. Untuk apa kita hidup, untuk apa kita berusaha. Namun, ketika kita mencari perkenanan Tuhan, maka semuanya tidak sia-sia, bahkan Tuhan memberikan segala sesuatunya pada orang yang dikenan-Nya.


Jika fokus kita pada menyiapkan bekal di bumi ini, maka usaha kita itu seperti menjaring angin. Namun jika kita menyiapkan bekal di surga dan dikenan Tuhan maka tidak ada yang akan sia-sia.

Ikuti Kami